ORISINAL VS REPLIKA
Kedua sohib ini memiliki mobil yang sama, yaitu Mitsubishi Xpander Ultimate. Bahkan warnanya pun sama-sama putih, dan sudah dimodifikasi juga. Namun Faisal Anwar membeli pada tahun 2018, sementara Lingga baru di 2019 ini. Keduanya tergabung dalam komunitas XMOC Bandung Raya.
Berbeda dengan Xpander milik tiga teman lainnya yang pakai pelek 18 inci (baca OTOMOTIF edisi 31-XXIX), baik Faisal maupun Lingga sepakat menggunakan pelek 17 inci saja. “Yang penting peleknya harus keren, hehehe..,” kekeh Faisal.
Mulai dari Xpander Faisal, “Dari awal mau ganti pelek, saya memang sudah niat mau pakai yang orisinal, lebih ke safety dan tampilan juga pastinya,” ujarnya beralasan. Pelek Rays Gram Lights Maximum Pro 17x7 inci pun jadi pilihan Faisal. Bannya pakai Achilles ukuran 215/50R17.
Pelek asli Jepang ini membuat penampilan Xpander pria 22 tahun ini jadi makin sporty. “Sesuai dengan
karakter yang saya mau,” tuturnya puas. Untuk eksterior, ia juga sudah menambahkan body kit
OEM Xpander.
Sedangkan di interior, joknya diretrim menggunakan bahan Mbtech, lalu di sektor audio ditambahkan tweeter Pioneer, power amplifier 4 channel plus subwoofer Venom. “Knalpot saya pakai HKS bolt on, kalau digas enak banget suaranya,” tukas pemukim di Soekarno Hatta, Bandung, ini.
Sedangkan pada Xpander Lingga, ia lebih ke gaya elegan. “Tadinya saya pakai pelek 20 inci. Tapi lagi direpair karena ada baret. Sementara ini turun ke 17 inci dulu, hehehe..,” tawa Ijonk, sapaan akrabnya.
Pelek 17 inci yang dipakai merupakan replikanya Kranze Bazreia, dengan ukuran 17x8+9 inci. Bannya andlkan Achilles berprofil 215/50R17. “Yang 20 inci juga sama peleknya,” ujar pria 26 tahun ini.
Kemudian untuk eksteriornya, ia memodifikasi sektor lampu menggunakan produk Autovision Carbon untuk headlamp dan foglamp. Selebihnya, ia melapis separuh dari bodi Xpander dengan stiker motif karbon untuk memberikan aksen yang berbeda.•