Otomotif

PERFORMA

-

Mesinnya sama dengan W175 regular, berkapasit­as 177 cc dengan piston berdiamete­r 65,5 mm dan stroke 52,4 mm, SOHC 2 katup, berpending­in udara dengan pengabutan karburator Mikuni VM24. Klaim tenaga maksimalny­a

12,8 dk di 7.500 rpm dengan torsi 13,6 Nm pada 6.000 rpm. Tradisi sebelum menyalakan mesin saat masih dingin wajib menaikkan tuas choke pada karburator masih sama, agar campuran bensin dan udara lebih kaya, sehingga mesin lebih mudah hidup. Sejak dinyalakan, suara mesin terdengar halus, vibrasi terasa minim meskipun di putaran tinggi.

Panas mesin juga tidak terlalu terasa di kedua kaki, kendati macet-macetan. Salah satunya tentu karena rasio kompresi hanya 9,1:1.

Bedanya, dengan knalpot model Slim Megaphone, saat berakseler­asi ada suara ngebass “garing”, yang memberikan karakter berbeda pada W175TR, knalpot ini pun klaimnya didesain untuk menguatkan karakter tenaga di putaran low-mid. Klaim tersebut ada benarnya, dengan bobot yang menyusut 5 kg serta knalpot barunya, akselerasi W175TR terasa lebih menyenangk­an, lebih responsif dibanding W175 biasa maupun Cafe. W175TR karakterny­a bisa langsung melaju ketika gas dibuka, asal putarannya tidak terlalu rendah, kalau terlalu rendah akan sedikit “ngorok”. Perpindaha­n giginya juga halus dengan kopling yang empuk, untuk bermacet- macetan tidak bikin pegal jari-jari kiri. Nafas mesin W175TR ternyata cukup panjang, saat dicoba mengail top speed,

spidometer sampai menunjuk di angka 120 km/jam. Itu sebenarnya belum menyentuh limiter, tapi mesin sudah tidak ada tenaga untuk menambah kecepatan.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia