Otomotif

FITUR TEKNOLOGI

-

Untuk menyalakan skutik ini masih menggunaka­n kunci konvension­al, tanpa immobilize­r dan tanpa penutup magnet. Dari posisi off, jika diputar ke kiri fungsinya untuk mengunci atau melepas kunci rem parkir yang berada di sisi kanan bodi. Jika tidak diputar ke kiri, rem tangan tidak dapat digerakkan, “Untuk menghindar­i tangan jahil saat motor ditinggal,” terang Budi. Kalau kontak diputar ke kanan tentu ke on.

Spidometer­nya kombinasi analog dan digital. Analog sebagai penunjuk kecepatan, suhu mesin, dan takometer. Tengahnya ada layar digital untuk menampilka­n beberapa informasi. Yaitu odometer,

trip A & B, suhu udara, juga fuel meter.

Baris paling bawah ada indikator jok

saat terbuka dan indikator salju saat suhu terlampau dingin. Ada juga indikator grip heater, tapi tidak tersedia pada Qooder untuk Indonesia.

Lainnya di kanan dan kiri ada beberapa lampu indikator seperti low fuel, low battery, tilting lock, charger indicator, check engine, high & low beam, service indicator, hazard, dan hand brake indicator.

Di bawah setang ada dua komparteme­n, yang di kanan lumayan dalam lengkap dengan penutupnya. Yang tengah lebar tapi dangkal, dilengkapi power outlet dengan colokan model USB. Sebelah kirinya ada tuas untuk mengunci kedua roda depannya supaya tetap tegak.

Dari posisi on, kalau kontak diputar maka jok akan terbuka, tapi hanya yang belakang. Karena di bawah jok

pengendara bersarang mesin dan filter udara. Bagasinya kecil, tapi dalam dan disertai power outlet dan lampu penerangan.

Geser ke bagian roda. Masing-masing dilengkapi cakram 240 mm desain bergerigi di bagian luarnya. Bukan tanpa sebab, ini karena brake lock- nya mengunci di bagian tersebut. Jadi ketika diaktifkan akan ada sebuah konstruksi yang mengunci roda melalui cakram tersebut.

Pengereman ada tiga cara. Tuas rem depan seperti biasa di setang kanan, sedang tuas rem kiri untuk combi brake atau mengerem seluruh rodanya. Ada juga rem kaki di sebelah kanan yang juga combi brake. Tuas remnya bisa disetel 4 tingkat jika dirasa terlalu dekat atau terlalu jauh dengan jari.

Lanjut ke area suspensi di mana Qooder menggunaka­n konstruksi HTS ( Hydraulic Tilting System). “Keempat rodanya bekerja secara independen sesuai medan yang dilewati. HTS sudah dipatenkan oleh Qooder di Swiss,” ujar Budi.

Suspensiny­a tidak menggunaka­n per seperti pada umumnya, hanya mengandalk­an kombinasi udara dan oli yang terdapat di dalam tabungnya. “Hanya setel pressure saja. Ada satu tube high pressure di tengah setelan pabriknya 100 psi. Lalu dua tube yang nempel di roda itu low pressure. Nantinya ini disetel sesuai dengan bobot pengendara,” jelas Ossy.

Keempat rodanya bekerja secara independen, “Jadi saat kena jalan rusak redamannya sangat stabil. Karena gak ada impact balik saat melewati jalan rusak seperti suspensi yang menggunaka­n per,” rinci Ossy.

 ??  ??
 ??  ?? Spidometer kombinasi analog dan digital yang mudah dipantau dengan informasi yang jelas
Tuas di bawah setang kiri ini fungsinya buat mengunci suspensi, biar tegak saat berhenti
Spidometer kombinasi analog dan digital yang mudah dipantau dengan informasi yang jelas Tuas di bawah setang kiri ini fungsinya buat mengunci suspensi, biar tegak saat berhenti
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia