SELF PROJECT
Lama berkutat dengan Toyota Land Cruiser VX80 sebagai kendaraan andalan, serta kerap mengikuti berbagai event adventure off-road Tanah Air, tak lantas membuat Gunawan Legiyo berpuas hati. Terlebih ketika ketiga putranya Richard, Ricky dan Raymond sudah memiliki kendaraan tempurnya masing-masing. Praktis kendaraan bongsor tadi, sudah tidak relevan lagi dipakai off-road pendek.
“Yang saya butuhkan sekarang adalah kendaraan yang tidak terlalu besar, agar lincah ‘berkelit’ di medan off-road. Tapi, tenaga juga harus mumpuni seperti VX80,” papar Gunawan.
Alhasil dipilihlah Daihatsu Taft GT, yang memang secara dimensi dirasa pas. Tidak besar dan juga tidak terlalu kecil.
Namun untuk menyeimbangi tunggangan off-road sebelumnya, Taft ini pun mengalami banyak ‘bedahan’. Apa saja ubahannya? Simak terus artikelnya ya! •
MESIN 6 SILINDER
Sebenarnya mesin diesel empat silinder dengan kode DL42 bawaan Taft GT, sudah cukup untuk off-road. Mesin tersebut cukup bandel dan tangguh.
Tapi bukan itu yang diinginkan oleh Gunawan. “Saya mau tenaga mesin segalak VX80. Mobil ini (VX80, red) bongsor tapi tenaganya gak ada matinya,” celetuk Gunawan. Dengan alasan tersebut, diboyonglah segelondol mesin 6 silinder berkode 1HD-FTE.
Yup, ini mesin bawaan Land Cruiser VX100 yang merupakan generasi penerus VX80. “Mesin ini karakternya 11-12 sama VX80, makanya sekalian dipasang di Taft supaya tenaganya besar. Saya juga sudah kenal dengan karakternya,” papar Gunawan.
Sekadar informasi, tenaga maksimum mesin bawaan Taft berkode DL62, hanya 87 dk. Sementara punya VX100 berkode 1HD-FTE hampir dua kali lipatnya, yakni 164 dk. Weww..!
Namun pemasangan mesin 1HD-FTE berkapasitas 4.2 liter ini di ruang mesin Taft yang kecil, bukan perkara mudah. Alhasil, ruang mesin pun harus dipotong dan dibesarkan, terutama bagian firewall.
KAKI KOKOH
Dengan tenaga mesin yang membesar, tentunya kaki-kaki standar Taft GT akan riskan ‘patah’. Nah, untuk menghindari kerusakan di medan off-road, kaki-kaki milik Land Cruiser VX80 pun diboyong menggantikan kaki-kaki Taft.
“Selain kuat, kaki VX80 ini terkenal juga dengan kenyamanannya dan enak buat berkendara. Tidak mau pusing soal geometri suspensi, makanya segelondong gardan dan suspensi VX80 dipasang ke Taft,” jelas pemilik tim off-road Rhinos Lampung ini.
Mau tidak mau, dimensi kaki-kaki pun berubah jauh. Wheelbase ikutan melar ke depan dan belakang. Karena harus menyesuaikan link arm bawaan VX80.
“Kelebihan lain selain kokoh dan nyaman. Aplikasi kakikaki VX80 di Taft ini jadi nilai tambah untuk approaching dan departure angle. Mobil lebih gampang lewat handicap V saat off-road,” kata Gunawan.
SISTEM ANGIN
Hampir semua perangkat yang berhubungan dengan peranti 4x4 diubah semua mekanismenya. Kini tidak lagi menggunakan eletrik atau mekanikal, karena Gunawan menggantinya dengan penumatik atau sistem angin.
“Alasan pakai angin karena lebih responsif dan lebih kuat. Makanya untuk mengaktifkan 4x4, rem tangan, locker dan winch, semua pakai sistem angin,” jelas Gunawan yang mempercayakan pengerjaan di bengkel Agus di kawasan Tanggerang.
Karena sudah pakai sistem angin, Taft GT ini kemudian dilengkapi pula dengan cutting brake untuk memudahkan manuver ditempat yang sempit.