KENYAMANAN & HANDLING
Xpander Cross yang kami gunakan ini bertransmisi otomatis (A/T) 4-percepatan. Kebetulan dipinjamkan varian berwarna Sterling Grey Metallic A/T, yang dibanderol Rp 280.700.000 on the road DKI Jakarta.
Kesan lega seperti saudara-saudaranya, masih terasa saat kami berada di balik kemudi. Namun dengan jok berlapis warna gelap pada pinggirannya dan bagian head rest, namun di bagian tengah dikombinasi warna cokelat bermotif kotak-kotak (dual leather tone), membuat aura kabin terkesan lebih mewah.
Tak sabar, OTOMOTIF yang punya tinggi badan 165 cc segera mengatur posisi jok yang ideal lewat tuas yang ada di sebelah kanan (reclining) dan depan jok (untuk majumundur). Tak lupa posisi setir ikut diatur senyaman mungkin, baik secara tilt maupun teleskopik. O iya, ini salah satu fitur menarik untuk sebuah mobil keluarga.
Setelah pandangan ke depan kami rasakan nyaman Visibilitas ke arah depan sangat baik. Kabin yang terkesan mewah membuat perjalanan jadi nyaman, kami langsung cuss.. menuju Anyer, Banten. “Joknya empuk yaa.. lapang juga nih kakiku. Enaknya lagi, gampang naruh minuman,” kagum ibu mertua tester OTOMOTIF yang duduk di jok baris kedua.
Meski di dalam kabin berisi 3 penumpang dewasa dan 1 anak kecil, kami coba merasakan kemampuan akselerasi mobil ini di sepanjang tol Jakartamerak. Kebetulan saat itu kondisi jalan tol arah Merak lagi lenggang.
Hemmm.. tarikan mobil masih terasa enteng hingga berlari 120 km/jam. Laju Xpander Cross yang mengusung profil ban 205/55R17 ini juga terasa stabil. Kami tidak rasakan ada gejala melayang maupun limbung. Mungkin ini berkat perubahan pada suspensinya, yaitu dengan menambahkan rebound spring. O iya, teknologi sokbrekernya sendiri dibuat seperti punya Lancer Evolition loh.
Nah, berkat penyetelan ulang pada rebound spring tadi, baik saat melewati marka kejut maupun melaju kencang di jalan yang agak menikung, lari mobil kami rasakan tetap stabil. Buktinya semua penumpang tidur sampai finish di Anyer, hehehe...
“Bantingan suspensinya enakan ini ya, tetap lembut meski lewat jalanan berbatu dan tanah bergelombang,” puji Suklas, seorang off-roader asal Banten yang ikut merasakan mobil ini saat kami bawa ke area bekas tambang galian tanah.
O iya, dalam perjalanan menuju Anyer, hujan turun sangat deras. Ketika melintas di jalur lingkar luar Cilegon menjelang malam, kami melewati beberapa kawasan yang jalannya tergenang air. Nah, berkat fitur baru pemakaian LED pada headlamp dan foglamp, meski di kondisi minim cahaya, kami tetap dapat melihat kondisi di depan maupun jalan dengan cukup jelas.