‘MONSTER PADANG PASIR’
Sebuah sejarah kembali‘tertulis’ dalam ajang reli Dakar yang kali ini datang dari kelas motor. Tim pabrikan Honda, Monster Energy Honda Team berhasil meraih juara umum lewat pembalapnya, Ricky Brabec.
Brabec meruntuhkan dominasi KTM yang telah menjuarai reli Dakar kelas motor selama 19 tahun beruntun. Padahal, Honda terbilang baru dalam kompetisi ini, sejak mereka pertama kali ikut serta di 2013 silam.
Perlawanan terketatnya adalah pada 2015, saat mendiang Paulo Goncalves membawa Honda CRF450 Rally menjadi runner-up. Setelah itu para suksesornya kerap melakukan beberapa kesalahan pribadi yang seharusnya tak perlu, juga ada masalah teknis.
Belajar dari masalah-masalah tersebut yang membuat Dakar Rally tahun ini tampak sempurna bagi Honda. Brabec sama sekali tidak tergusur dari peringkat pertama sepanjang 7.500 km total jarak tempuh reli terganas tahun ini.
“Akhirnya kami bisa menang dan menunjukkan perjuangan atas hasil kerja keras kami selama ini. Kerja sama tim dan kekompakan membawa kami bisa stabil di papan atas pada setiap etape dan gelar ini saya persembahkan untuk semua anggota tim,”tutur Brabec.
SISI POSITIF
Arab Saudi yang jadi lokasi baru dan hasil positif bagi
Honda, jelas menjadi bekal data yang baik bagi reli Dakar Arab Saudi musim 2021.“Kami tidak ingin menyerahkan gelar juara yang kami kejar sejak lama itu langsung berpindah begitu saja. Tahun depan ada pekerjaan berat yang menanti,” tambah Brabec.
Red Bull KTM Factory Team jelas mengalami masalah. Sam Sunderland mengalami cedera punggung, juga Toby Price yang jadi juara tahun lalu mendapat beberapa kendala tahun ini.
Alhasil tim pabrikan KTM menempati peringkat ketiga kejuaraan umum lewan Toby Price. Perusahaan saudaranya,
Husqvarna, menempati posisi kedua lewat Pablo Quintanilla (Rockstar Energy Husqvarna Factory Racing).
“Ini adalah reli Dakar paling menyakitkan dalam 19 tahun. Kami kalah dengan berbagai kendala. Sunderland yang cedera dan Toby Price yang punya banyak kendala. Jalannya reli Dakar tahun ini tidak sesuai harapan kami,”kata Jordi Viladoms, Manajer Red Bull KTM Factory Team.
“Dari hasil tahun ini kami belajar agar tidak memandang rendah suatu hal. Karena kami dominan, bukan berarti kami tidak terkalahkan.
Tahun depan di Arab Saudi, kami harus mempersiapkan segalanya jauh lebih detil berdasarkan data yang didapatkan tahun ini,”viladoms menambahkan.
Toby Price yang punya target menang di tahun ini pun sama sekali tak menyesali saat menapaki podium ketiga. Ia melakukan hal yang luar biasa dengan menolong Paulo Goncalves di akhir hayatnya, sampai membuat catatan waktunya melorot jauh. •