Otomotif

BUKTI SEORANG ’ ‘MONSTER

-

Dari 12 etape (5-17/1) yang ada di Dakar Rally 2020, etape ke-3 sampai 12 selalu dimenangka­n Carlos Sainz. Pereli dari tim Bahrain JCW X-raid Team itu nyaris tidak tergusur meski ia melakukan beberapa kesalahan.

Tak heran kalau Sainz memang diberi julukan‘monster Padang Pasir’sebab ia memang sangat diperhitun­gan dalam ajang ini. Empat gelar juara umum, termasuk juara di 2020 sudah dikantongi pemegang dua gelar juara dunia WRC itu.

Menurut Sainz, Dakar Rally tahun ini yang pertama kali digelar di Arab Saudi, memberikan sesuatu yang berbeda. Mulai suhu udara yang lebih panas ketimbang saat masih diselengga­rakan di Amerika Latin, juga padang pasir yang sangat luas, sehingga memberikan tantangan dalam hal navigasi.

“Latihan yang melelahkan dan menyiksa, persiapan menjaga kondisi kesehatan itu berbuah hasil yang baik untuk menghadapi jalur yang sulit di Arab Saudi, latihan itu juga karena saya sudah tidak muda lagi,”ujar Sainz.

“Dominasi kami sejak awal reli Dakar tahun ini berujung baik, meski saya melakukan kesalahan, tetapi selisih waktu masih dalam batas aman untuk jadi juara. Tahun depan akan jauh lebih sulit, tetapi saya tidak ingin menargetka­n apa pun terlebih dahulu,” lanjut pria 57 tahun itu.

KOMPETITOR BARU

Sainz menilai kalau Toyota Gazoo

Racing akan jauh lebih kuat, sebab pereli andalan mereka, Nasser Al-attiyah sudah mempelajar­i semua kesulitan di Arab Saudi. Nasser masih haus akan gelar untuk kembali mengambil mahkota juara yang‘dicuri’sainz.

Namun jangan lupakan ‘musuh dalam selimut’yang jadi satu tim Nasser. Mantan pembalap F1, Fernando Alonso memberikan sinyal kalau dia ketagihan ikut kompetisi reli paling ekstrem ini.

Terlebih pada etape ke-12, Alonso berhasil menempati peringkat empat tercepat dan cukup memperbaik­i kombinasi waktunya di kejuaraan umum. Meskipun pada akhirnya pemegang dua gelar juara dunia F1 itu tetap menempati peringkat 13 di klasemen akhir.

“Pada reli Dakar tahun depan, saya harus punya target yang tinggi. Bisa menang etape dan juga menjadi juara umum. Persiapan yang harus dilakukan pun juga harus lebih detail, dari hal fisik sampai teknis,” tutur‘rookie Of The Year’reli Dakar kelas mobil itu.

Sebagai sesama orang Spanyol, Alonso mendapatka­n banyak masukan dari Sainz. Meskipun berbeda tim, tak membatasi mereka dalam berbagi ilmu mengenai jalannya lomba dan persiapan apa saja yang harus dilakukan.

Tak tanggung-tanggung kan, Alonso langsung berguru dengan si ‘Monster Padang Pasir’. Meski ia belum bisa memastikan masih dengan Toyota atau pindah ke tim lain untuk reli Dakar selanjutny­a. •

 ?? REDBULL CONTENT POOL ?? Carlos Sainz jadi juara Dakar Rally di usia 57 tahun
Fernando Alonso ingin lebih detail mempersiap­an fisik dan teknis tahun depan
REDBULL CONTENT POOL Carlos Sainz jadi juara Dakar Rally di usia 57 tahun Fernando Alonso ingin lebih detail mempersiap­an fisik dan teknis tahun depan

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia