BALAP DARI DALAM KAMAR
Tahun lalu, Ikatan Motor Indonesia (IMI) melakukan terobosan dalam ajang balap. Mereka menggelar Kejurnas E-motorsport atau Indonesia Digital Motorsport Championship (IDMC) yang digelar sebanyak lima kali selama 2019. Bukan pakai mobil atau motor sesungguhnya, tapi lebih koneksi internet. Bahkan bisa dari dalam kamar juga.
Balapannya cukup sederhana, karena peserta harus mendaftar terlebih dahulu dan melakukan sesi kualifikasi. Semua sesi latihan, kualifikasi, sampai balapan dilakukan secara online, sehingga pembalap bisa balapan dari rumah dengan internet.
Setiap peserta harus punya koneksi internet yang stabil dengan batas ping 200 ms, jika lebih dari itu akan langsung didiskualifikasi karena akan mengganggu jalannya lomba. Pemakaian koneksi internet nirkabel atau Wifi pun tidak direkomendasikan karena bisa terkendala masalah teknis.
Pembalap yang ikut serta pun wajib menggunakan peralatan simulator, seperti setir, monitor yang mumpuni, pedal gas/rem/kopling, sampai jok yang mirip dengan mobil balap sungguhan dan game yang dimainkan adalah rfactor 2.
“Jelas dong tujuannya kami ingin membawa sensasi balap sungguhan ke digital. Lagian balap digital internasional kan juga sudah seperti itu spesifikasinya,” kata Rizal Sungkar, Ketua Komisi IDMC.
PENGALAMAN
Pada kategori Seeded A
Kejurnas IDMC tahun lalu berhasil dimenangkan Andika Rama Maulana. Jika melihat pengalamannya, Rama memang bukan pendatang baru dalam kancah Digital Motorsport.
Berbagai kompetisi di luar negeri sudah diikuti oleh pria yang berdomisili di Cibubur, Jabar itu. Namun adanya ajang di dalam negeri, jelas memberikan persaingan terbaru baginya. “Selain IDMC, tahun lalu gue ikut Gran Turismo sama WTCR (World Touring Car Racing) Esport,”papar Rama.
Menang di Gran Turismo yang digelar di Singapura juga membuatnya direkrut oleh Legion of Racers, tim balap Digital Motorsport ternama di Negeri Singa itu. Direkrut tim luar negeri dan berkiprah secara internasional karena game balap bukan hanya dirasakan Rama saja, namun juga Putut Maulana.
Dia adalah peserta dari Motogp esport pada musim 2019 dan mewakili LCR Honda dalam kompetisi digital itu. “Seleksi masuk timnya itu berdasarkan siapa yang tercepat, nah aku tercepat ke-7 saat itu pilihannya tinggal tim satelit dan Aprilia Gresini Motogp saja. Jadi aku pilih LCR Honda,” jelasnya.
“Semua seleksinya online, saat sudah masuk tim kita balapannya offline di sirkuit Motogp langsung (Misano, Aragon, dan Valencia). Saya pilih LCR Honda karena memang sudah ada kontak sebelumnya juga untuk merekrut saya. Pasti senang banget bisa jadi bagian kecil dari tim sebesar LCR Honda,” urai Putut.
Ia memang sudah menggeluti game Motogp sejak 2004, pada era game ‘Motogp URT’. Saat ada kompetisi online, ia pun makin serius untuk mewakili Indonesia di Motogp esport pada 2018, namun saat itu belum ada sistem tim.
Pria asal Banjarbaru, Kalsel itu juga menjadi satu-satunya peserta asal Asia dari total 12 peserta. Luar biasanya, ia bisa finish di posisi delapan klasemen akhir. Hal tersebut cukup bagus karena selisih jarak dengan peserta lainnya sangatlah ketat. •