Otomotif

MIMPI YANG JADI NYATA

-

Motogp Qatar 2022 di sirkuit Lusail (6/3) akan menjadi balapan dan momen yang paling diingat Enea Bastianini. Di luar kemenangan pertamanya di balap motor tertinggi, banyak mimpi yang berhasil ia capai pada seri pembuka Motogp tahun ini.

Sosok Bastianini tidak menjadi favorit untuk bisa meraih kemenangan lantaran ia tidak begitu konsisten sepanjang latihan bebas. Bahkan catatan waktunya terbilang fluktuatif, meski memulai balapan dari grid kedua.

“Ban akan benar-benar berpengaru­h di Lusail, sehingga saya menjaganya sampai ada kesempatan untuk mendahului dan jaga posisi di paling depan. Bukan hal yang mudah lantaran banyak tekanan dan konsentras­i sedikit terganggu,” urai Bastianini.

Ternyata ia cukup konsisten dalam manajemen ban sepanjang balapan, hingga akhirnya posisi pertama berhasil ia rebut dari Pol Espargaro (Repsol Honda Team) pada empat lap tersisa. Kemenangan yang membuat Nadia Padovani, pemilik Gresini Racing Ducati menangis terharu.

Bagaimana tidak, ini adalah kemenangan yang diimpikan mendiang suaminya, Fausto Gresini. Kala ia sudah mulai menjalanka­n projek Motogp bersama Ducati, kemenangan ini selalu jadi obrolan makan malam, meski Fausto tidak bisa menyaksika­nnya secara langsung.

“Sepanjang lap terakhir, saya tidak bisa berkomenta­r. Hanya fokus pada monitor dan menyaksika­n

Bastianini di setiap tikungan. Fausto pasti tidak mau diganggu juga di momen tersebut. Saya benar-benar ingin memeluknya saat Bastianini melintas garis finish dan diumumkan sebagai pemenang, benar-benar mimpi jadi nyata,” lirih Nadia.

Juga mimpi yang jadi nyata bagi Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) yang meraih podium kedua. Lantaran sirkuit Lusail tidak pernah ‘ramah’ bagi pembalap asal Afrika Selatan itu, sehingga ini seperti kemenangan baginya.

Pun dengan Pol Espargaro (Repsol Honda Team) yang meraih podium tiga. Degradasi ban depan membuatnya harus menurunkan ritme balap dan rela kehilangan kemenangan pertamanya. Padahal ia sudah memimpin selama 17 lap, jadi yang terpanjang selama ia berkiprah di Motogp.

SALAH STRATEGI

Hanya saja pilihan kombinasi ban soft-soft yang digunakan Pol kurang begitu pas bagi Honda RC213V besutannya itu. Sehingga ia agak sedikit kacau dalam pengereman dan tak berani ambil titik yang dekat untuk masuk tikungan.

Strategi yang sama lebih kacau dirasakan Marc Marquez karena menggunaka­n kombinasi ban yang sama dengan

Pol, tetapi ban depannya adalah ban depan bekas pakai, sehingga durabilita­snya terbilang kacau.

“Ya keputusan untuk menggunaka­n ban lunak yang sudah dipakai itu memang berat, berkaca pada hasil yang saya dapatkan di FP4, saya cukup nyaman. Namun hasilnya tidak demikian, seharusnya saya bisa bersaing di posisi tiga besar atau bahkan meraih kemenangan,” kata Marc Marquez.

“Itu lah yang saya lihat dari

Pol Espargaro karena dia sangat kompetitif, setidaknya saya tahu motor ini bisa membawa kami meraih kemenangan,” imbuhnya.

Pembalap 29 tahun itu pun berandai-andai kalau ia menggunaka­n set ban baru, mungkin bisa lebih ketat bersaing jadi pemenang dengan

Enea Bastianini.

Atau bahkan memberikan podium ganda bagi Repsol

Honda Team pada seri pembuka ini. Lantaran terakhir kali Honda meraih kemenangan di Qatar pada 2014, juga kemenangan yang diraih Marc Marquez.

Kini para pembalap kembali bersiap balapan dengan jeda sepekan, mereka akan langsung menuju Indonesia untuk seri kedua di Mandalika (18-20/3). Beberapa pembalap akan datang lebih awal guna kegiatan promosi di Jakarta (16/3). Siapa saja yah? •

 ?? GRESINI RACING ??
GRESINI RACING
 ?? GRESINI RACING ?? Enea Bastianini kemenangan pertama yang mewujudkan banyak mimpi
GRESINI RACING Enea Bastianini kemenangan pertama yang mewujudkan banyak mimpi
 ?? ?? Marc Marquez sesalkan pakai ban depan bekas, sehingga gagal kompetitif
Marc Marquez sesalkan pakai ban depan bekas, sehingga gagal kompetitif
 ?? ?? Brad Binder akhirnya bisa merasakan lagi podium di Qatar
Brad Binder akhirnya bisa merasakan lagi podium di Qatar
 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia