Otomotif

SPESIALIS HUJAN

-

Jika membahas Motogp Indonesia di Mandalika (1820/3) akan sangat membekas dalam ingatan. Bagaimana tidak, ini balapan Motogp pertama di Indonesia setelah terakhir kali di Sentul 25 tahun silam.

Selain itu hujan deras yang juga mengguyur sirkuit Mandalika sempat menunda balapan kelas tertinggi. Aksi para pembalap baru bisa dilepas setelah delay 60 menit.

Tapi dari segi persaingan dalam lintasan, para pembalap dan tim spesialisa­si hujan memang sangat terlihat pada balapan di Mandalika.

Miguel Oliveira (Red Bull KTM Factory Racing) benar-benar layak dijuluki si jago balapan basah. Pembalap asal Portugal itu mencetak fastest lap dan konsisten di catatan waktu 1 menit 39 detik.

Tak heran dia bisa melibas Jack Miller (Ducati Lenovo Team) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha Motogp) dengan mudah. Pun dengan KTM RC16 yang juga motor spesialisa­si di balapan basah.

“Saat hujan turun dan semua kondisi lintasan basah, saya tahu setup yang baik dan kami akan punya balapan yang bagus. Mandalika benar-benar sirkuit yang pas di lintasan basah, daya cengkeram ban jauh lebih optimal,” urai Oliveira.

Pembalap yang juga berstatus sebagai dokter gigi itu memang cepat beradaptas­i dengan sirkuit baru. Dua sisi positif membuat kemenangan di Mandalika terasa spesial, apalagi sepanjang 2021 lalu, Oliveira benar-benar tak menapaki podium tertinggi.

“Sejak berangkat dari Portugal, saya berjanji jika menang akan mendedikas­ikan kemenangan untuk istri saya. Juga saya dedikasika­n kemenangan saya untuk Risman, dia adalah staf di hotel yang benar-benar banyak membantu saya sejak tiba di Mandalika,” ucap Oliveira yang membuat sosok Risman menjadi buah bibir warganet.

BAN DAN ASPAL

Apa yang dijabarkan Oliveira mengenai ban dan aspal memang ada benarnya. Banyak pembalap yang bermasalah pada daya cengkeram ban belakang kala sirkuit kering.

Namun saat lintasan basah, semua terasa jauh lebih normal dan lebih baik. Itu yang dirasakan Oliveira kala traksi ban belakang tidak optimal dan membuat kecepatann­ya menurun jauh. Pun dengan andalan Team Suzuki Ecstar, Joan Mir yang menjalani balapan dengan bagus.

“Saya tidak menang, tetapi saya sangat puas,” kata Mir. Bagaimana tidak, juara dunia Motogp 2020 itu start di posisi 18 dan langsung masuk ke posisi enam di lap pertama.

“Semua berjalan normal saat balapan, biasanya jarak antar pembalap cukup jauh di sirkuit basah, tetapi saya kerap bersenggol­an dengan pembalap lain, layaknya balapan kering,” ujar Mir. “Mandalika benarbenar bagus dalam memperbaik­i aspal di beberapa bagian. Tetapi ada baiknya diaspal ulang keseluruha­n agar merata, karena kami tidak begitu baik saat balapan kering,” jelas pembalap 24 tahun itu.

Senada dengan rekan setimnya, Alex Rins yang juga setuju kalau sirkuit Mandalika diaspal ulang secara menyeluruh.

Jadi semua tim punya data yang seimbang pada semua sektor sirkuit dengan 17 tikungan itu.

Ronde ketiga nanti di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina (3/4) mendatang juga terbilang sirkuit yang dirindukan. Dua tahun tidak digunakan balap Motogp karena terhalang pandemi.

Apakah pemenang masih sulit diprediksi seperti dua seri awal ini. Mari kita nantikan. •

 ?? GRESINI RACING ??
GRESINI RACING
 ?? POLARITY PHOTO (KTM) ?? Kemenangan di Motogp Indonesia jadi janji Miguel Oliveira dan Risman
POLARITY PHOTO (KTM) Kemenangan di Motogp Indonesia jadi janji Miguel Oliveira dan Risman
 ?? DAB ?? Joan Mir benar-benar bagus saat start. Ia dan Alex Rins buktikan Suzuki tangguh di balapan basah
DAB Joan Mir benar-benar bagus saat start. Ia dan Alex Rins buktikan Suzuki tangguh di balapan basah
 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia