Otomotif

FITUR & TEKNOLOGI

-

Nah selain pakai pelek dan ban baru, ada juga perubahan di sektor fitur. Yang paling utama tentunya pemindahan power outlet dengan spek 12 volt 1 ampere. Dari yang awalnya di model 2019 ada di dalam bagasi, di Genio 2022 jadi ditaruh di bawah kontak, dengan adanya laci khusus.

Tujuannya jelas agar proses pengisian ulang baterai smartphone lebih mudah, proses colok-colok adaptor lighter yang digunakan lebih simpel, tak perlu lagi buka jok. Tentunya sangat cocok nih buat anak muda yang paling enggan gadget kesayangan kehabisan baterai, atau para ojek online.

Memang benar sih, saat dicoba, lebih memudahkan. Tinggal buka tutup lacinya, colok adaptor bisa langsung isi ulang baterai. Nah smartphone- nya bisa ditaruh di konsol kiri, atau masuk ke dalam tas pinggang atau saku jaket.

Oiya untuk pemindahan letak power outlet ini diiringi dengan beberapa penyesuaia­n. Pertama, tentunya kabel bodi beda, dengan letak soket jadi di dekat komstir, beda dengan model 2019 yang ada di balik bagasi. Dan di model 2022 sub harness engine menyatu dengan main harness.

Yang juga berubah tentu saja konsolnya. Di Genio 2022 konsol kiri kapasitasn­ya membesar, jadi 1,9 liter! Makanya untuk meletakkan botol minum kemasan 600 ml jadi masuk maksimal dan punya ruang sisa yang lega. Bandingkan dengan Genio 2019 yang cuma 1,5 liter.

Tapi, konsol sisi kanan jadi mengecil, karena ruangnya habis untuk laci power outlet. Malah entah fungsinya untuk apa, karena kapasitasn­ya cuma 0,18 liter.

Bagian lain yang berhubunga­n dengan akomodasi tak ada perubahan. Di bagian tengah antara kedua konsol terdapat sebuah gantungan barang. Yang sayangnya belum model ada pengait seperti milik Scoopy.

Bagasi di bawah jok kapasitasn­ya tetap 14 liter. Cukup lumayan, setidaknya bisa buat tempat jas hujan, sarung tangan dan barang kecil lainnya. Kalau helm tentu saja tak bisa masuk, karena relatif sempit.

Oiya di area kaki-kaki selain ada penggantia­n pelek dan ban, slang remnya ternyata juga ukurannya diubah. Dari diameter 10 mm jadi hanya 8 mm. Diklaim agar performa pengereman lebih baik.

Tapi pada kenyataann­ya perbedaann­ya tak begitu terasa. Dengan rem depan cakram 1 piston dan belakang tromol, kinerjanya identik dengan Genio 2019 yang pakai vendor Tokico. Khasnya adalah pakemnya lama.

Contoh di motor tes, saat diterima odometer sudah lebih dari 400 km, tapi gigitan rem depannya masih kurang maksimal. Diremas maksimal motor masih ngeloyor. Setelah odometer tambah sekitar 50 km dan rem sering dipakai mengerem keras, baru menggigit. Karakterny­a enak sih, empuk! Sayangnya jarak main tuasnya dalam.

Oiya bagian rem ini ada yang menarik, yaitu parking brake lock. Kendati secara tampilan tak ada perubahan, tapi saat dioperasik­an jauh lebih mudah. Bisa pakai satu tangan saja, karena proses mengunciny­a terasa lebih ringan.

Bagaimana dengan fitur lain? Lampu utama yang pakai LED sorotnya standar, putih dan tak begitu tebal. Ketika dipakai menembus malam apalagi sedang turun hujan kondisi jalan jadi tampak remang-remang.

Spidometer­nya yang sederhana, dengan casing bulat besar tapi panelnya cuma kotak kecil memang terlihat biasa banget. Isi informasin­ya cuma ada petunjuk kecepatan, kapasitas bensin dan odometer.

Sisanya Genio punya kontak yang dilengkapi pengaman magnet dan tombol pembuka jok. Lalu di sektor keamanan ada side stand switch.

 ?? ?? Spidometer­nya tetap kotak sederhana, ada yang bilang mirip kalkulator
Spidometer­nya tetap kotak sederhana, ada yang bilang mirip kalkulator
 ?? ?? Konsol sebelah kiri kapasitasn­ya membesar, walaupun yang kanan mengecil
Konsol sebelah kiri kapasitasn­ya membesar, walaupun yang kanan mengecil
 ?? ?? Power outlet kini di depan, memudahkan saat mau isi ulang baterai smartphone
Power outlet kini di depan, memudahkan saat mau isi ulang baterai smartphone

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia