FERRARI KACAU BALAU
Kembali lagi pada balapan yang hanya sekadar senang di Sabtu bagi Scuderia Ferrari F1 Team. Charles Leclerc sebagai pembalap andalan kembali meraih pole position pada F1 Azerbaijan di sirkuit jalan raya Kota Baku (12/6).
Pole position keempat secara beruntun bagi Leclerc dan merupakan yang keenam dari delapan ronde yang sudah berlalu.
Jelas merupakan pencapaian yang sangat bagus untuk kualifikasi, tetapi berbeda jauh dengan saat balapan. Ferrari benar-benar kacau balau di sirkuit sepanjang 6,06 km itu. Dimulai dari saat Carlos Sainz Jr mengalami masalah pada suspensi ban depan di lap delapan yang membuatnya harus memarkirkan mobilnya di tikungan empat. Ini adalah awal bencana bagi pasukan Maranello. Setelah itu dilanjut Leclerc yang mesin Ferrari F1-75 besutannya mengeluarkan asap putih di lap ke-20 saat ia sedang memimpin lomba. Padahal strategi pit stop lebih awal cukup berjalan baik kala ia sudah disusul dua Red Bull Racing Oracle, Sergio Perez dan Max Verstappen di awal lomba. Hingga akhirnya dua pembalap Scuderia Ferrari F1 Team ini gugur dalam persaingan di Baku. Apa kendalanya?
“Ada masalah mesin yang kurang kami cermati saat mobil dalam kecepatan tinggi. Kestabilan mobil dari segi suspensi dan mesin ternyata tidak baik di kecepatan tinggi seperti di Baku. Sesuatu yang tidak kami temukan saat meriset mobil ini di tahun lalu,” papar Mattia Binotto, Pimpinan Tim Scuderia Ferrari.
Wajar saja, sirkuit Baku memiliki terk lurus sepanjang 2,2 km dan mobil dipacu sampai kecepatan 365 km/ jam. Setelah itu mengerem keras untuk masuk tikungan pertama yang cukup sempit dan patah, sehingga butuh kombinasi pengereman dan suspensi yang apik usai memacu mobil di kecepatan yang sangat tinggi.
Hal yang sama dirasakan para tim satelit, Alfa Romeo Racing dan HAAS F1 Team. Kedua tim yang menggunakan mesin Ferrari, dan keduanya juga punya masalah teknis yang serupa hasil lomba di Azerbaijan. Ini menjadi tugas besar bagi ‘Tim Kuda Jingkrak’ agar membenahi masalah durabilitas mesin.
KERJA SAMA
Pasalnya pada klasemen pabrikan, Ferrari kian tertinggal dari Red Bull Racing Oracle, pun pada klasemen pembalap. Kini Max Verstappen dan Sergio Perez benar-benar menguasai dua peringkat teratas, sedangkan Leclerc yang turun ke peringkat tiga, mulai diburu George Russell (Mercedes AMG Petronas) hanya dengan selisih 17 angka.
Secara terbuka Red Bull Racing memerintahkan team order bagi Perez dan Verstappen dengan mengirimkan pesan yang berbunyi ‘jangan melawan balik’ kepada Perez lewat radio usai Verstappen mendahului.
Alhasil pembalap asal Meksiko itu tetap di posisi kedua dan menjaga agar Russell tidak mendahului. “Terima kasih kepada Perez, kita bekerja sama dengan baik. Kita sama-sama punya strategi yang bagus dan dia benar-benar apik sejak Jumat. Red Bull Racing mendominasi podium, hasil yang kami inginkan,” kata Verstappen.
Verstappen sudah mengoleksi 150 point dan lima kemenangan. Perez di peringkat kedua dengan selisih 21 angka. Jelas dua pembalap Red Bull Racing kini menjadi kontender untuk perebutan gelar juara dunia. Atau hanya keuntungan bagi Verstappen? •