PERFORMA & KONSUMSI DAYA LISTRIK ukur
Salah satu yang menyenangkan saat menjajal mobil listrik tentu saja torsi instannya yang bikin sensasi ngejambak. Motor listriknya mampu menelurkan tenaga maksimum 160 kw atau setara dengan 217 dk, dengan torsi buas 350 Nm. Tenaga tersebut lantas disalurkan kedua roda belakang.
Nah, begitu pedal akselerator diinjak dalam, wuzzz… IONIQ 5 melesat cepat tanpa suara. Apalagi saat mode berkendara disetel ke mode Sport. Hyundai klaim akselerasi 0-100 km/jam bisa tembus 7,4-8,5 detik.
Saat kami tes menggunakan alat
Racelogic, ternyata benar. Untuk mencapai kecepatan 100 km/jam, IONIQ 5 catatkan waktu 7,5 detik saja. Catatan waktu akselerasi ini lebih cepat dibandingkan Hyundai IONIQ dan Kona Electric bahkan Nissan Leaf yang telah kami jajal sebelumnya. Padahal, IONIQ 5 punya bobot total hingga 2,3 ton. Impresif!
Soal konsumsi daya listriknya, di dalam kota, IONIQ 5 rata-rata catatkan 6,5 km/ kwh, sedangkan luar kota bisa tembus 7,5 km/kwh. Sementara pada kecepatan konstan 80 km/ jam, konsumsi listriknya rata-rata 7,9 km/kwh.
Memang dibandingkan dengan Hyundai Kona Electric ataupun IONIQ, catatan konsumsi daya listriknya lebih boros, lantaran bobot IONIQ 5 yang jauh lebih berat.
Namun tetap saja jika bisa disimpulkan, kira-kira total biaya konsumsi daya listrik IONIQ 5 masih 1/3 dari konsumsi bahan bakar mobil bermesin bensin.
Oiya sebagai informasi, tipe Signature Long Range memiliki baterai Liquid Cooled Lithium Ion dengan kapasitas besar yakni 72,6 kwh. Dengan baterai sebesar ini, sekali pengisian, IONIQ 5 diklaim Hyundai bisa menempuh jarak sejauh 451 km.
Namun selama 5 hari bersama IONIQ 5, rasanya jarak tempuh maksimal 451 km sangat bisa terlewati. Hal ini bisa saja terjadi karena gaya berkendara pengemudi serta pengaturan mode regeneratif braking.
Jujur saja, kapasitas baterai yang besar ini bikin perasaan yang disebut ( range anxiety) atau ketakutan akan kondisi low battery kala membawa mobil listrik, menjadi jauh berkurang.