APA KABAR WACANA INSENTIF MOBIL LISTRIK RP 80 JUTA?
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sempat melempar wacana insentif pembelian mobil listrik sebesar Rp 80 juta, yang rencananya akan disahkan tahun ini. Namun sampai berita ini ditulis, belum jelas realisasinya.
Lantas, bagaimana kelanjutan insentif tersebut? Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, wacana subsidi tersebut masih berjalan di pemerintah.
Namun prosesnya memang relatif panjang karena membutuhkan koordinasi lintas kementerian. “Tentunya Menteri Perindustrian tidak sendirian, mereka harus mendapatkan yang cukup banyak untuk realisasi tersebut,” sebut Nangoi, yang dikutip dari Gridoto.com (26/1).
Jika berkaca dari insentif PPNBM DTP yang diberikan pemerintah pada 2021 dan 2022, realisasi tersebut harus lebih dulu disetujui Menteri Keuangan yang notabene merupakan bendahara negara. “Subsidi mobil listrik ini juga sama, harus melibatkan banyak instansi terkait, yang paling penting Kementerian Keuangan,” sambung Nangoi.
Sebagai asosiasi, ia mengatakan Gaikindo hanya bisa membantu memberikan datadata terkait yang dibutuhkan pemerintah. Oleh sebab itu, saat ditanya seberapa yakin Gaikindo terhadap realisasi wacana ini, Nangoi mengatakan semua keputusan tersebut ada di tangan pemerintah.
“Seberapa yakin? Saya enggak tahu, karena masih banyak pertentangan. Kapan implementasinya? Saya juga belum tahu. Kalau menurut saya (subsidi Rp 80 juta) itu sudah luar biasa ya. Karena di Australia subsidinya itu hanya sekitar Rp 30 juta,” ucapnya lagi.
Masih menurutnya, walaupun ada negara yang subsidinya jauh lebih besar, “Tapi itu balik lagi kepada kemampuan masing-masing negara. Tapi kalau buat kami di Gaikindo, angka tersebut sudah sangat luar biasa,” urainya lagi.