ADU INOVASI
Tes pramusim Motogp 2023 digelar di sirkuit Sepang, Malaysia selama tiga hari (10-12/2). Setelah sepekan sebelumnya digelar sesi tes shakedown untuk para pembalap uji coba atau test rider dan untuk Rookie (5-7/2). Selama tiga hari, semua tim melakukan uji coba motor yang dikembangkan masing-masing pabrikan.
Inovasi besar masih seputar bodi dan aerodinamika motor yang semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Semua merek melakukan inovasi, tetapi paling mencuri perhatian adalah Aprilia RS-GP dan Yamaha YZR-M1.
Garpu tala melakukan ubahan besar pada M1 di tahun ini dengan bentuk bodi bagian depan yang semakin lebar, lubang air scoop yang lebih besar, pun dengan ukuran sayap. Ubahan aerodinamika ini memang bertujuan untuk mendapatkan down force guna menunjang top speed.
Benar saja, Fabio Quartararo, Franco Morbidelli, dan Cal Crutchlow sepakat kalau M1 tahun ini lebih kencang 4 km/jam dibandingkan tahun lalu. “Harus saya akui kalau motor tahun ini memang lebih cepat. Itu positif, tetapi kami masih memperhatikan banyak aspek untuk menyebut motor ini sempurna,”ucap Quartararo.
“Selebihnya kami fokus pada sasis dan swing arm. Masalah daya cengkeram ban belakang selalu jadi perhatian kami. Hasil tes cukup bagus selama di Sepang, kini semuanya akan kita tahu saat tes terakhir di Portimao (Portugal) sebelum ronde pembuka,” imbuhnya.
GROUND EFFECT
Aprilia pun mengembangkan segala aspek aerodinamika. Baik itu di bagian depan, belakang, samping, sampai bawah semuanya memiliki aerodinamika yang diperhitungkan dengan baik, selayaknya mobil F1.
Paling terpusat pada bagian bawah yang memberikan ground effect, sehingga RS-GP bisa berada di titik terendah saat down force sedang tinggi. Juga saat start ketika holeshot device diaktifkan. Tujuannya untuk mendapatkan kecepatan maksimal yang lebih tinggi. Bentuk sayap di bodi samping dan bagian bawah itu membuat angin tetap mengalir dengan baik kala motor menikung. “Riset ini kami perhitungkan dengan arus angin yang bisa menguntungkan kami. Hasilnya cukup bagus, meski kami belum bisa bilang apakah ini akan dipakai sepanjang musim atau tidak, kami akan memastikannya setelah tes di Portugal,” tutur Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing Team. Dari segi catatan waktu para penunggang Aprilia RS-GP seperti Maverick Vinales (Aprilia Racing Team) dan Miguel Oliveiera (Cryptodata RNF Racing Aprilia) memang kompetitif di lima besar.
Ground effect memang menjadi fokus banyak pabrikan, selain Aprilia ada KTM, Honda, dan Ducati yang mengembangkan area bawah motor. Honda paling polpolan karena mereka berniat bangkit dari posisi buncit klasemen pabrikan dalam tiga tahun terakhir. Baik faktor mesin, aerodinamika, sasis, semuanya dikembangkan.
Marc Marquez masih menjadi ujung tombak sampai-sampai ia melakukan uji coba pada empat motor Honda RC213V berbeda selama tiga hari. Keempat motor tersebut memiliki karakter berbedabeda dan masing-masing keunggulannya akan disatukan untuk tes di Portimao nanti (11-12/3).