RASA BERKENDARA
Kami mencoba dua varian Agya, tipe GR-S CVT dan G CVT di area Toyota Driving Experience (TDE), Sunter, Jakarta Utara.
Pertama kali duduk di jok pengemudi Agya yang empuk memang bikin nyaman, sayangnya kurang pengaturan ketinggian jok saja.
Karena untuk poster 166 cm posisi duduknya terasa agak tinggi. Kini pengaturan setir sudah bisa tilt steering walaupun belum teleskopik.
Setelah menjajal kedua varian tersebut, ternyata keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Terutama soal set suspensi dan setelan setir.
Setelan suspensi tipe GR-S dirancang lebih sporty, sehingga lebih percaya diri saat melakukan manuver menikung di kecepatan yang tinggi. Begitu juga dengan setelan setir yang lebih sigap dan direct dibandingkan varian G.
Setelan suspensi GR-S yang sporty juga punya efek pada bantingan saat melewati jalanan kurang rata. Rasanya punya karakter yang lebih keras dibandingkan varian G.
Rasanya kalau untuk berkendara harian dalam kota dan anti bermanuver yang ‘sporty’ tipe G sudah cukup. Feedback setirnya memang tidak terlalu direct, namun suspensinya terasa lebih empuk.
Overall, untuk suspensi dibandingkan generasi sebelumnya, All New Agya ini tentu saja lebih baik.
Soal performa dapur pacu, saat coba berakselerasi di trek TDE yang terbatas, Agya anyar ini bisa dikatakan cukup, walau tidak ada yang spesial.
Ya, mesin 3 silinder 1.200 cc WA-VE-NYA memang punya output yang lebih kecil dibandingkan mesin 4 silinder Honda Brio RS 1.200 cc. Di atas kertas performanya kalah dengan rivalnya tersebut.
Namun begitu, Agya GR-S dan G memiliki fitur paddle shift yang tak dimiliki Brio RS, ini bikin sensasi ‘perpindahan gigi’ lebih sporty.
Soal data akselerasi serta konsumsi bahan bakar yang lengkap, tunggu saja sesi test drivenya dari kami!