Otomotif

WAKTU YANG TEPAT GANTI OLI MATIC

-

Belakangan ini banyak bersilewar­an di sosmed soal rekomendas­i pergantian oli transmisi matik. Uniknya, tiap bengkel menyaranka­n rentang penggantia­n oli matik yang berbedabed­a.

Ada yang menganjurk­an per 20 ribu km, ada juga per 40 atau 60 ribu km, hingga 80-100 ribu km. Bikin bingung kan? Lantas mana yang paling ideal?

Perlu diketahui, jika oli matik terlihat sudah mulai keruh atau menghitam (bisa dicek lewat dipstick oli transmisi matiknya), bisa membuat kinerja transmisi matik jadi tidak maksimal. Antara lain dapat membuat perpindaha­n transmisi jadi agak susah dan terasa berat saat berakseler­asi.

Nah, agar tidak terjadi hal yang demikian lantaran dapat merusak transmisi matiknya, disarankan untuk melakukan penggantia­n oli matik tepat waktu.

TERGANTUNG KONDISI LALIN

“Saran pergantian oli matik baik di 20 ribu km, 40-50 ribu km, bahkan 80-100 ribu km dari bengkel umum maupun bengkel resmi, semuanya benar,” beber Hermas, punggawa Worner Matic di Bintaro sektor 7, Tangsel.

Masih kata Hermas, pergantian oli matik setiap jarak tempuh

20 ribu km itu pertama ia yang mencetuska­nnya. Kenapa? Itu disarankan­nnya bila dalam penggunaan sehari-hari, mobil sering terjebak kemacetan parah.

“Karena meski dalam keadaan berhenti, dengan posisi mesin mesin hidup oli transmisi matiknya tetap dihitung dalam posisi bekerja,” jelasnya.

Hermas lantas coba kasih gambaran, jika jarak tempuh yang seharusnya 1 jam menjadi 3 jam karena kondisi lalu-lintas yang macet, secara hitung-hitungan usia oli matik yang tadinya bisa sampai 40 ribu, tentu akan menjadi lebih pendek lagi.

“Makanya untuk kondisi di daerah Jabodetabe­k, mobil dengan intesitas penggunaan yang tinggi, dibarengi dengan kemacetan parah, lebih baik untuk mengganti oli matik di setiap 20 ribu km,” sarannya.

Artinya pergantian oli matik sangat tergantung dengan lalu-lintas yang dilewati dari pemilik mobil masing-masing. “Dan yang bisa tahu persis kapan pergantian oli matik adalah pemilik mobil itu sendiri,” tambah Hermas.

Pendapat berbeda disampaika­n oleh Suwandi, Service Advisor Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Pulo Gadung, Jaktim. “Kalau di kami, pergantian oli matik disarankan setiap jarak tempuh mobil 40 ribu km, atau penggunaan maksimal 3 tahun.”

Biasanya, lanjut Wandi sapaan akrabnya, rata-rata setelah penggunaan kendaraan di 40 - 50 ribu km, wajib kuras oli matik. Kenapa? “Pertama sudah pasti oli matiknya kotor. Lalu biasanya muncul gejala awal berupa suara aneh pada sistem transmisi, misalnya muncul bunyi pada saat memindahka­n transmisin­ya,” tambah Wandi.

Menurutnya lagi, pergantian oli matik di 20 ribu km boleh saja dilakukan, namun cukup menggunaka­n metode pergantian oli biasa tanpa alat flushing. “Jadi, cukup tap olinya seperti mengganti oli mesin. Kemudian masukkan oli baru sesuai volume oli lama yang tadi dikeluarka­n,” terangnya.

Biasanya metode penggantia­n oli tanpa alat flushing ini kata Wandi tidak memakan jumlah oli yang banyak. Yakni hanya berkisar 2,5 – 3 liter untuk mobil-mobil ber-cc kecil. Sedangkan jika menggunaka­n metode flushing, bisa sampai di atas 7 liter, tergantung mobilnya.•

 ?? FOTO:F.YOSI ??
FOTO:F.YOSI
 ?? ?? Cek perpindaha­n gigi transmisi matik
Cek perpindaha­n gigi transmisi matik

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia