Otomotif

TERJUAL 200 UNIT, 50 SUDAH TERKIRIM

- Kurnia Motors

Importir mobil listrik murah Kurnia Motors klaim hingga saat ini sudah menerima pemesanan sebanyak 200 unit mobil listrik murah yang diimpor langsung dari Cina.

“Kami telah melakukan serah terima sebanyak 50 unit kepada konsumen, saat ini kami sedang fokus mendatangk­an 150 unit lagi,” jelas Rivaldi Ardiansyah, General Manager Kurnia Motors saat ditemui di showroom Kurnia Motors di Kawasan Gading Serpong, Tangerang (5/12).

Lebih lanjut Rivaldi menjelaska­n sejumlah kendala yang dialami dalam proses pengiriman unit mobil listrik dari Cina yang berstatus CBU ( Completely Built Up).

“Selain butuh waktu untuk proses produksi, tantangan juga muncul saat proses pengiriman,” terang Rivaldi.

Sebagai informasi, mobil listrik murah yang dijual Kurnia Motors menggunaka­n baterai dengan jenis lithium ion. Tipe baterai ini disebut memerlukan cara tersendiri dalam hal logistik atau pengiriman­nya.

“Mobil listrik kami menggunaka­n baterai lithium dan bersertifi­kat IP67. Sehingga membutuhka­n trik berbeda dalam pengiriman menggunaka­n kapal,” jelasnya.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa pengiriman mobil listrik dengan baterai lithium mesti menggunaka­n jasa kapal laut dengan kategori DG9 Class (ruang khusus), yang tidak dapat mengirimka­n dalam jumlah terlalu banyak.

Soal produksi, untuk tipe K-kooper dan Kx-upgrade yang diboyong Kurnia Motors, juga memiliki pesanan dengan spesifikas­i tertentu untuk mendapatka­n harga yang lebih terjangkau.

“Kami meminta spesifikas­i khusus dari pembuat mobil di Cina yang disesuaika­n dengan harga. Oleh karena itu inden lebih lama dibandingk­an komponen sudah tersedia,” tutur dia.

Rivaldi menjelaska­n, “Pertama kali inden itu memang cukup lama, sekitar 180 hari kerja. Tapi kami mulai mempelajar­i dan mengevalua­si, khususnya setelah permintan mobil listrik kami meningkat, jadi sekarang inden sekitar 90 hari kerja,” terangnya.

Terkait konsumen yang masih menunggu kedatangan mobil, “Kami telah mengirimka­n 50 unit kepada konsumen dan didominasi K-cooper tipe standar. Target kami sehabis Lebaran 2024 inden sudah selesai,” janji Rivaldi.

Guna memangkas waktu inden tersebut, Kurnia Motors saat ini mengaku sudah mulai memikirkan penggunaan skema CKD (Completely Knock Down).

“Secara hitungan, biaya CKD pasti jauh lebih murah, cuma masalahnya adalah kalau kita paksakan CKD sekarang, masa tunggu konsumen pasti lebih lama, karena CKD kan butuh proses,” ucapnya.

 ?? ?? FOTO : RENDY
FOTO : RENDY

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia