BERKERAK SAMPAI BERASAP
Peredaran oli palsu di Indonesia memang meresahkan. Oli mesin palsu biasa dikemas dengan merek yang cukup laris di pasaran, contohnya AHM Oil, Yamalube, Shell, Pertamina dan sebagainya. Apesnya, jika tidak sengaja pakai oli mesin palsu tentu dapat merusak mesin.
Seperti pengalaman bengkel spesialis berikut ini, yang menemukan efek oli palsu di mesin motor milik konsumennya. “Waktu itu ada konsumen belum lama servis tapi mengeluhkan knalpotnya mengeluarkan asap tipis,” buka Anggi Prasetya, owner bengkel 27 Matic Project.
Setelah diperiksa, Anggi menemukan tumpukan seperti lumpur pada part atau komponen yang ada di cylinder head. “Ada lumpur warna cokelat, kalau dipegang rasanya seperti oli mesin tapi ada lumpurnya,” jelas Anggi.
“Kondisinya seperti lidah tensioner kalau tergerus itu akan ancur, bukan? Nah sisa-sisa ancurannya persis seperti lumpur yang dihasilkan oleh oli palsu,” tambah mekanik yang bengkelnya sering jadi rujukan komunitas Honda Vario ini.
Tidak hanya itu, ternyata oli mesin palsu membuat sil-sil yang ada di dalam mesin jadi keras. “Kemudian ketika diperiksa kondisi sil klepnya agak keras,” jelas Anggi. “Bersyukurnya sisa-sisa lumpur dari oli mesin palsu itu bisa dibersihkan pakai cleaner,” paparnya.
Oiya, efek pakai oli mesin palsu di mesin motor ternyata tidak terjadi secara instan atau cepat. “Konsumennya juga enggak sadar, katanya sudah 6 bulanan pakai oli mesin palsu itu,” ungkap Anggi.
Lumpur yang dihasilkan oleh oli mesin palsu juga membuat ring piston macet. “Efeknya ring piston dan ring oli mesin gancet (macet),” jelas Anggi.
“Otomatis oli mesin masuk ke ruang bakar dan knalpot motor mengeluarkan asap putih,” tutupnya saat ditemui di Jl. H. Abdul Gani No.59, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Mengapa jika pakai oli palsu mesin jadi kotor dan sampai bikin ring piston macet? Menurut Muhammad Fuad, seorang peneliti produk bahan bakar minyak dan pelumas, salah satu hasil penelitiannya pada oli yang diduga palsu adalah oli tersebut hampir enggak ada TBN atau Total Base
Number.
“TBN itu aditif, yang fungsinya antara lain sebagai pembersih. Karena tak ada TBN maka mesin akan kotor,” terang Fuad, demikian beliau biasa disapa. Menurutnya oli mesin motor seharusnya minimal memiliki TBN 6.
Selain itu menurutnya viskositas pada kondisi mesin panas bisa tak sesuai dengan standarnya, artinya bisa lebih encer dari batas yang seharusnya, tentu bisa mengakibatkan pelumasan tak maksimal.
PENANGANAN
Apabila motor terindikasi menggunakan oli palsu apa yang harus dilakukan? Jika motor belum dipakai jauh, bisa langsung menguras oli mesin yang terindikasi palsu.
“Kalau pakai oli mesin palsu dikuras lagi saja olinya,” lanjut Anggi. “Langkah itu sudah termasuk aman,” tambahnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Namun kalau oli mesin palsu sudah digunakan agak lama, menurut Anggi sebaiknya lakukan bilas. Pertama, buang oli mesin yang terindikasi palsu terlebih dahulu. Kemudian setelah habis terbuang tuang oli mesin baru yang sudah dipastikan orisinal atau asli.
Lantas hidupkan mesin motor selama 5 sampai 10 menit sampai sisa oli mesin palsu terbilas dengan oli mesin yang baru. Lanjut buang oli mesin hasil sisa bilas dan tuang oli mesin baru yang asli.
Oiya, kalau mesin motor enggak sengaja pakai oli palsu enggak usah panik. “Oli mesin palsu yang dijual di pasaran itu biasanya masih pakai bahan baku oli mesin ( base oil) yang sama dengan oli mesin orisinal,” sahut Mukhib pemilik toko yang khusus jual pelumas kendaraan bermotor, Kirana Berkah Abadi.
“Jadi, sebenarnya masih sama-sama bisa melumasi tapi jangan terlalu lama,” tambah pria yang tokonya di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan ini. Soalnya pada oli mesin palsu yang dikhawatirkan adalah kandungan zat aditifnya.
“Kita enggak tahu oli mesin palsu itu ada kandungan zat aditifnya atau enggak,” ujar Mukhib. “Kita enggak tahu, oli palsu ini bisa menggurangi gesekan seberapa baik,” tutupnya.
Seperti disebut Fuad, oli yang diduga palsu bisa saja tak punya aditif atau TBN, jadi ada potensi mesin kotor dan pelumasan tak maksimal. Jadi lebih baik pastikan selalu pakai oli asli!• Isal