REGULASI BARU LEBIH MENANTANG SUDAH LAYAK BALAP MOBIL
Kompetisi balap paling ekstrem di dunia, Reli Dakar akan membawa suasana dan pertarungan baru di 2024. Ada beberapa ubahan baik itu regulasi teknis, regulasi olahraga, juga tata laksana perlombaan yang dibuat dengan cara baru. Tentunya supaya lebih menantang.
Mari kita ulas satu per satu.
Sejak diresmikan tahun 2021, sirkuit Mandalika memang sudah mengejar homologasi untuk balap mobil. Namun kondisi sirkuit dari segi aspal dan layout yang belum pas membuat sirkuit Mandalika lebih dulu mendapatkan homologasi balap motor dari FIM.
Tak heran kalau GT Asia
Challenge yang rencananya digelar tahun 2021 pun harus dibatalkan karena dinilai belum layak untuk balap mobil. Baik itu dari segi pit exit, juga dari karakter gravel di area run off lintasan.
Sebelum mencari homologasi di lembaga internasional balap mobil, FIA, sirkuit Mandalika pun ke Ikatan Motor Indonesia (IMI) terlebih dulu agar bisa ke balap mobil nasional. Dimulai dari ajang Porsche Sprint Challenge Mandalika.
Kompetisi OMR Porsche ini memang sudah digelar di beberapa negara dan akhirnya digelar di Mandalika untuk tahun ini. Namun yang jadi spesialnya karena mobil selain Porsche pun diperbolehkan ikut serta.
Maka dari itu dibuka kelas TCR yang memang sedang tumbuh di kompetisi Balap Turing di Indonesia. “Porsche Sprint Challenge Indonesia juga menjadi landasan bagi pengembangan bakat-bakat muda di dunia balap Indonesia. Melalui program pelatihan dan pengembangan yang terintegrasi serta platform yang memadai,” ucap Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA.
“Apalagi juga ada kelas selain Porsche yang memang bisa meluaskan antusiasme balap mobil di Indonesia,” lanjut Andhi sapaannya. Ada empat mobil balap spek TCR yang ikut serta. Ada dua Audi RS3 TCR milik Glenn Nirwan dan Ferrel Fadhil.
RASA KEJURNAS
Satu unit Hyundai Elantra N milik Dypo Fitra dan Honda Civic Type R TCR besutan Umar Abdullah yang mengaspal di Mandalika. Keempatnya berkompetisi seperti di Kejurnas ITCR 3600 yang digelar di Sentul sepanjang 2023.
Dengan spek mobil yang canggih dan sudah menjajal
Mandalika, tentu saja ambisi untuk bisa balapan di sirkuit sepanjang 4,3 km itu makin tinggi. “Ya pasti harus balapan di sini (Mandalika) karena memang sudah dicoba dan proper banget,” ujar Glenn Nirwan.
Kini menunggu jadwal balap turing 2023, apakah semuanya akan kembali digelar di sirkuit Sentul atau ada beberapa seri di Mandalika. Karena meskipun ongkos operasionalnya akan lebih tinggi, komunitas pembalap mobil cukup penasaran untuk balapan di sana.
Jika kompetisi lokal sudah terselenggara, maka pengajuan homologasi FIA juga akan lebih mudah. Sehingga target menggelar WTCR, GT Asia Challenge dan Asia Le Mans bisa segera terlaksana.