MINUMAN PANTANGAN
Selain makanan, tentu saja minuman juga harus diperhatikan.
Sekadar air putih saja pun bisa menjadi pantangan bagi pembalap. Lantaran air putih yang dikonsumsi terlalu banyak bisa membuat bentuk tubuh berubah, khususnya di bagian perut yang menjadi buncit. Ini tidak baik bagi pembalap motor yang harus merunduk pada saat menunggangi motor.
Juga akan membuat racing suit menjadi sempit kalau perut membuncit dan terasa tidak nyaman. Makanya jika dalam kondisi panas, pembalap memilih menempelkan handuk basah di lehernya untuk menjaga suhu tubuh, daripada memilih minum air dingin.
Air baru mereka bawa di punuk dengan disambungkan ke selang di dalam helm. Biasanya ini hanya berisi air putih untuk membasahkan tenggorokan saja sebagai pelepas dahaga. Tidak ada minuman lain, seperti isotonik karena meskipun cepat menghidrasi, isotonik terasa lengket di tenggorokan.
“Jadi minum isotonik itu kalau sudah selesai balapan supaya badan cepat bereaksi sama ceat terhidrasi. Ada juga yang minum minuman berenergi, tapi biasanya menunggu adrenalin turun karena kalau langsung kena kafein, tentu bisa bikin jantung berdegup kencang,” urai Rio Haryanto, mantan pembalap F1 beberapa tahun lalu.
Jika isotonik menimbulkan rasa lengket ditenggorokan dan mengganggu konsentrasi saat balapan juga demikian dengan jus buah dan sayur yang juga dihindari. Para pembalap mengonsumsi jus di pagi hari, sebelum sesi latihan atau sesi pemanasan sebelum balapan.
Serat yang tinggi dari jus bisa saja membuat pencernaan mereka menjadi sensitif, sehingga tidak diminum sebelum balapan.