DRAMA TOYOTA & HYUNDAI
World Rally Championship ( WRC) atau Kejuaraan Reli Dunia akan segera memulai seri perdana pada (2528/1) mendatang di Monte Carlo, Monako. Reli belum dimulai, tapi sudah ada drama yang cukup pelik dari sisi luar lintasan.
Khususnya untuk juara dunia bertahan, Kalle Rovanpera yang tidak akan balapan semusim penuh. Ini dikarenakan Toyota Motor Company yang memangkas dana balap, serta punya fokus berbeda yang masih dirahasiakan.
Misi baru itulah yang melibatkan Rovanpera, sehingga ia tidak bisa tampil semusim penuh dan hanya beberapa seri.
Rovanpera akan berbagi Toyota GR Yaris ketiga dengan Sebastien Ogier yang juga dalam proyek yang sama. Sehingga keduanya tidak akan balap berbarengan di musim 2024.
“Ini adalah keputusan tim yang harus saya hormati dan saya juga ikut bangga karena akan terlibat lebih jauh di riset masa depan ini,” tutur Rovanpera.
“Tentu saja saya tidak akan bisa mempertahankan gelar juara dunia, tetapi saya masih yakin kalau pereli Toyota Gazoo Racing WRT masih akan mendapatkannya. Juga menjadi juara dunia untuk tim dan konstruktor,” timpal pereli Finlandia itu.
Meski tidak tampil semusim penuh di 2024, pereli 23 tahun itu itu akan kembali balapan full pada tahun 2025. Juga menegaskan kalau ia tidak menerima tawaran kontrak besar dari Hyundai Shell Mobis WRT.
Sementara, pabrikan asal Korea Selatan itu punya skuat lima pereli di tahun depan dengan tujuan mengumpulkan point untuk menang juara dunia konstruktor.
Juga merekrut Ott Tanak yang pada tahun 2023 berhasil dua kali jadi pemenang dengan M-sport Ford WRT dengan membesut Puma Rally 1.
Kombinasi Ott Tanak dan Thierry Neuville bisa menjadi dua pereli andalan Hyundai untuk bisa meraih gelar juara dunia yang mereka impikan sejak lama.
“Tentu saja kami akan jadi tim yang kompetitif dengan skuat pereli yang sangat lengkap, semuanya kuat,” tutur Neuville.
SISTEM POINT
Selain peta persaingan yang berubah, WRC 2024 juga menetapkan sistem point yang berubah pada setiap 10 besar. Pemenang tidak lagi mendapatkan 25 point, tetapi 18. Sepuluh besar setiap ronde WRC akan mendapatkan angka sebagai berikut, 18–15–13–10–8–6–4–3– 2–1.
Juga untuk point power stage yang berubah hanya untuk 7 pembalap teratas saja, dengan susunan 7–6–5–4–3–2–1. Perubahan sistem point ini dilakukan agar tidak ada pembalap yang sudah aman di lima besar catatan waktu, justru mengendurkan performa dan catatan waktunya.
Dengan tujuan untuk menjaga ban agar lebih kompetitif untuk mengejar point di Power Stage. Ini adalah cara andalan Thierry Neuville, sehingga tak heran dalam jejak prestasinya sepanjang 2023, jarang menang keseluruhan tetapi lebih sering memenangkan Power Stage.