Otomotif

RIDING POSITION

-

Selain desain dan mesin, yang juga mengalami perubahan adalah posisi berkendara, namun hanya sedikit. Perubahan itu didapat dari pemangkasa­n tinggi jok. “Sekarang tingginya hanya 770 mm,” terang Antonius ketika presentasi produk.

Sementara Lexi 125 tinggi joknya 785 mm, jadi ada beda tipis sebanyak 15 mm. Lexi LX 155 pakai jok yang di Lexi 125 merupakan versi aksesori alias versi low seat.

Namun, secara bentuk tetap khas jok

Lexi. Sisi depan tirus namun belakangny­a sangat lebar. Efeknya ketika dinaiki oleh pengendara berpostur 173 cm 65 kg ketika duduk agak maju maka kedua kaki bisa menapak sempurna.

Namun saat posisi duduknya lebih mundur atau dalam kondisi normalnya ketika jalan, maka agak jinjit. Sementara kalau yang naik posturnya 165 kg tentunya lebih jinjit. Penyebabny­a tentu karena joknya lebar.

Sisi positifnya ketika duduk pantat bisa terakomoda­si secara keseluruha­n, tentunya membuat nyaman meski busanya terasa tipis, sehingga sisi pinggir langsung terasa mentok dengan dasar jok. Semoga saja ketika dipakai berkendara lama enggak bikin pantat lekas pedas.

Bagaimana posisi duduknya? Tentu masih khas Lexi yang kaki bisa selonjoran, meski tak selurus kalau duduk di NMAX. Namun jelas lebih nyaman dibanding Aerox atau Vario 160. Apalagi posisi setangnya ketika diraih juga tinggi dan jauh mirip NMAX. Makanya bisa memberikan kenyamanan ketika berkendara lama.

Bagaimana dengan suspensi? Ketika coba diayun di tempat baik depan maupun belakang terasa empuk. Semoga saja saat dites suspensiny­a enggak mudah mentok atau bottoming seperti yang lama maupun kedua saudaranya!

Tunggu hasilnya nanti ketika sudah test ride ya!

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia