BYD & VINFAST BAKAL BIKIN PABRIK
Debut BYD dan Vinfast bakal segera terlaksana. Komitmen keduanya untuk masuk pasar mobil listrik di Indonesia, juga disertai niatan untuk membangun pabrik. Hal ini tentu akan melengkapi ekosistem EV di Tanah Air.
Diawali oleh BYD yang merupakan singkatan dari Build Your Dream, pabrikan asal Cina ini akan mulai masuk pasar otomotif nasional pada tahun ini.
“Kami akan meluncurkan secara resmi brand BYD dan model yang akan dijual di Indonesia pada semester pertama 2024,” jelas Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, saat mengunjungi kantor OTOMOTIF Group di Palmerah, Jakarta (4/12/2023).
Lebih lanjut, Eagle mengatakan pihaknya akan fokus bermain di mobil listrik berbasis baterai. Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan sejak lama terhadap pasar mobil di Indonesia. “Kami sudah dua tahun melakukan studi dan melihat pasar mobil penumpang di Indonesia sangat besar dan menjanjikan,” lanjut Eagle.
Berikutnya kabar terbaru dari lawatan Presiden Joko Widodo ke negara-negara Asia Tenggara, salah satunya mampir ke Vietnam. Dimana Vinfast kepincut mencicip manisnya potensi pasar otomotif nasional.
Seperti diumumkan Kementerian Perindustrian, bahwa Vinfast berencana akan menggelontorkan investasi sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp 18,7 triliun. Hal ini dijabarkan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam kunjungannya bersama Presiden Jokowi.
Menperin Agus mengatakan, Presiden Jokowi menyambut baik komitmen investasi Vinfast untuk membangun ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia. Bahkan, Presiden Jokowi memberi jaminan kemudahan dan perlindungan bagi investor EV yang masuk ke Tanah Air.
“Presiden meyakini bahwa investasi yang berasal dari Vietnam akan memperoleh kemudahan dan perlindungan yang baik, sehingga beliau mendorong perusahaan dari negara tersebut untuk memperkuat investasinya di Indonesia,” beber Menperin Agus (13/1/2024).
Kepada pihak Vinfast, Menperin Agus memaparkan bentuk insentif yang akan diberikan. Mencakup fasilitas tax holiday, tax allowance, insentif bea masuk, serta insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPNBM).