Otomotif

MISI TERCAPAI

-

Drama di paruh kedua Reli Dakar 2024 memang menimbulka­n cerita masing-masing untuk setiap peserta. Kita bahas dari para pembesut Prodrive Hunter T1+ yang mengalami suka duka, tetapi kebanyakan dukanya selama event berlangsun­g.

Seperti Nasser Al-attiyah (Nasser Racing) yang tidak menyelesia­kan etape ke-10 (17/1) kala mengalami masalah pada mesin untuk ketiga kalinya. Ia sempat menunggu bantuan tim mekanik, tetapi sudah tidak ingin melanjutka­n balapan karena kesal.

“Cukup, ini sudah cukup, saya tidak mau lagi menaikki mobil ini dan saya akan segera langsung pulang ke Qatar dan menutup perjuangan saya mempertaha­nkan gelar juara. Bukan hasil yang diinginkan, tetapi jika dilanjutka­n hanya menambah kekesalan,” sesal Nasser yang tahun ini untuk pertama kalinya membesut Hunter T+.

Masalah mesin sempat juga dialami Sabastien Loeb, tetapi ia tidak menduga kalau Nasser akan lebih sering mengalami masalah. Hingga akhirnya pereli Perancis itu mengalami masalah kaki-kaki di etape ke-11 dan membuat perjuangan­nya menjadi juara harus pupus.

“Di sisa 30 km, kaki-kaki mobil sudah tidak mampu menahan laju saya kala terjun cukup keras dari bukit. Sampai saya memaksa untuk terus melajut karena tidak ingin segera pulang, perjuangan kami tinggal sedikit lagi,” Loeb menjelaska­n.

KEBERHASIL­AN

Di etape ke-11 (18/1), gelar juara sudah hampir direngkuh oleh Carlos Sainz Sr karena selisih waktunya sudah mencapai satu jam lebih dari Loeb. Namun Loeb tidak menyerah dan ia merapikan mobilnya untuk melanjutka­n perjuangan di etape ke12 (19/1).

Loeb memenangka­n etape terakhir, tetapi tidak memangkas ketertingg­alan. Carlos Sainz Sr tetap menjadi juara. Ini adalah gelar juara Reli Dakarnya yang keempat sepanjang kariernya, bahkan dengan empat mobil berbeda.

Banyak polemik dari hasil yang kami dapatkan di setiap etape. Ada masalah dan ada keberuntun­gan hingga akhirnya kami konsisten untuk bisa terus di kelompok terdepan. Kini saya bisa istirahat lebih lama dengan bangga karena kembali menjuarai Dakar,” ujar Sainz Sr.

Pereli asal Spanyol itu juga berhasil membawa mobil listrik, Audi RS Q e-tron menjuarai Dakar untuk pertama dan terakhir kalinya.

Hal itu karena Audi Motorsport tidak lagi mengalokas­ikan dana untuk Reli Dakar dan berfokus untuk balap ketahanan FIA WEC di 2025.

Pun dengan pereli asal Belgia, Guillaume

De Mevius yang

menjadi runner-up Reli Dakar 2024. Ia juga tidak menduga di tiga etape bisa bersaing di tiga besar dan mendongkra­k posisinya di klasemen akhir. Ini adalah pencapaian terbaiknya di tahun kedua mengikuti Reli Dakar 2024.

 ?? ?? TOYOTA GAZOO RACING
TOYOTA GAZOO RACING
 ?? ?? Carlos Sainz Sr menjadi juara Reli Dakar untuk keempat kalinya dengan Audi RS Q e-tron, mobil listrik pertama yang juara Reli Dakar
Carlos Sainz Sr menjadi juara Reli Dakar untuk keempat kalinya dengan Audi RS Q e-tron, mobil listrik pertama yang juara Reli Dakar
 ?? ?? Nasser Al-attiyah kesal dengan Prodrive Hunter T1+ yang selalu bermasalah
Nasser Al-attiyah kesal dengan Prodrive Hunter T1+ yang selalu bermasalah
 ?? L O P T N E T N O C LL U B D E R : O T F ?? Sebastien Loeb tetap memenangka­n etape terakhir, meski tidak memangkas ketertingg­alan
L O P T N E T N O C LL U B D E R : O T F Sebastien Loeb tetap memenangka­n etape terakhir, meski tidak memangkas ketertingg­alan
 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia