Otomotif

RIDING POSITION & HANDLING

-

Meski tanpa ganti basis rangka, Yamaha berusaha agar Lexi LX 155 lebih ramah bagi mayoritas bikers Indonesia. Mengingat meski tinggi jok hanya 785 mm, namun karena permukaann­ya lebar, Lexi 125 cukup menyulitka­n bagi yang tinggi badannya kurang dari 170 cm untuk menapakkan kedua kaki.

Nah di Lexi LX 155 tinggi jok dipangkas jadi 770 mm, turun 15 mm, angka yang memang tergolong sedikit. Makanya kalau dirasakan sekilas masih identik, masih terasa cukup tinggi. Namun tak perlu khawatir, karena bisa disiasati dengan duduk lebih maju khususnya ketika berhenti, atau setidaknya yang turun cukup salah satu kaki saja.

Asyiknya, meski tinggi jok dipapas, namun ternyata saat diduduki masih terasa nyaman. Karakter busa jok tetap terasa empuk, dan karena lebar pastinya bisa menampung bokong secara maksimal. Buat perjalanan lama mestinya bikin betah!

Yang juga bikin nyaman tentunya posisi duduknya yang fleksibel. Bisa posisi sigap dengan posisi lurus, atau selonjoran ala Maxi Riding Style.

Jadi seperti kita tahu meski Lexi punya dek rata, namun kaki bisa hampir selonjoran secara penuh, karena di dek sisi depan ada bagian yang dirancang agar kaki bisa lebih lurus. Hal tersebut tentunya membuat posisi duduk terasa lebih santai. Tapi negatifnya permukaan dek jadi tak benar-benar rata, sisi depan jadi agak melengkung ke atas.

Makin nyaman dan santai karena setangnya punya jarak yang agak jauh dari jok, jadi tangan tak terlalu menekuk. Nah posisinya setangnya sedang. Sehingga tangan enggak begitu rendah yang terlalu sporty seperti layaknya naik Honda Vario 160, namun bukan yang terlalu santai seperti mengendari NMAX.

Bagaimana dengan suspensi? Ternyata tak begitu jauh berbeda dengan Lexi 125 maupun keluarga Maxi lainnya. Cenderung empuk! Suspensi depan apalagi, bisa dibilang sangat empuk. Saking empuknya roda depan seakan kurang menapak kalau dipakai ngebut.

Dan kalau apes menghajar lubang, maka akan mentok. Hal ini yang membuat kadang orang bilang suspensiny­a keras. Padahal karena saking empuknya jadi mudah mentok alias bottoming sehingga dibilang keras. Makanya banyak yang melakukan modifikasi.

Sementara itu suspensi belakang yang di Lexi LX 155 varian Standard ini model polos tanpa tabung, ternyata karakterny­a juga empuk. Untuk jalan sendirian terasa nyaman, enggak bikin pinggang sakit meski melibas jalan tak rata.

Nah kalau handling tentunya juga masih khas skutik perkotaan. Dengan bobot hanya 116 kg, terasa jauh lebih lincah kalau dibanding Aerox 155 (125 kg) maupun NMAX (130 kg). Selapselip di antara kemacetan mudah, untuk putar balik radius putarnya juga kecil.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia