Otomotif

BIRU YANG MEMBURU

-

Di atas kertas, Yamaha YZR-M1 memang punya banyak kemungkina­n untuk tidak kompetitif di Motogp 2024. Seperti satu-satunya motor dengan konfiguras­i mesin empat silinder segaris. Juga hanya mengandalk­an dua pembalap saja di tim pabrikan, Monster Energy Yamaha Motogp.

Kini dengan duet Fabio Quartararo dan Alex Rins juga terasa tidak menguntung­kan kala sosok senior hanya ada Quartararo dan Alex Rins baru debut dengan M1 di tes pramusim. Pada peluncuran tim (5/2) tim berkelur biru tua ini justru terlihat tanpa beban.

Mereka punya konsesi untuk lebih leluasa melakukan riset untuk mesin dan aerodinami­ka. Namun tidak terlalu memaksa seperti Honda yang juga punya hak yang sama.

Meski terlihat lemah dengan satu-satunya tim dan hanya mengandalk­an dua pembalap di lintasan, kelemahan Yamaha hanya pada masalah top speed saja.

Namun reliabilit­as mesin, daya cengkeram ban, juga cornering speed Yamaha jauh lebih baik dari pada Honda RC213V. “Salah satu keuntungan kami sebagai satu-satunya tim Yamaha adalah kami tidak memiliki beban untuk menyenangk­an konsumen,” kata Lin Jarvis, Managing Director and Team Principal Yamaha Motogp.

“Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk kembali di jalur kemenangan. Yamaha sudah ada potensi itu sejak shakedown dan percobaan pertama di Valencia. Kini kami dengan duet pembalap terbaru, sehingga kami ingin mendapatka­n hasil yang jauh lebih baik di tahun ini,” tambahnya.

Fabio Quartararo yang sudah memasuki tahun keenam menunggang­i Yamaha M1 tentu saja menjadi andalan. Sedangkan Alex Rins sudah sangat paham dengan karakter motor Jepang kala menunggang­i Suzuki GSX-RR dan Honda RC213V. Juga ia punya iwayat menang di dua pabrikan Jepang sebelumnya.

Sejarah pembanguna­nnya berawal dari persiapan penyelengg­araan lomba balap motor Jaya Antjol Motor Race I tahun 1969.

Pada waktu itu, Badan Pelaksana Pembanguna­n Projek Antjol atas izin Gubernur DKI Ali Sadikin membangun sirkuit di lokasi taman hiburan Bina Ria Ancol (sekarang Taman Impian Jaya Ancol).

Pada awalnya, sirkuit yang akhirnya diberi nama Jaya Antjol Circuit Djakarta tersebut memiliki lintasan sepanjang 3.590 meter dengan beberapa tikungan tajam. Lebar maksimal 10 meter dan lebar minimal 7 meter.

Meskipun belum dilengkapi tribun penonton dan trek sirkuit masih jauh dari sempurna karena aspalnya meleleh terkena sinar matahari namun pelaksanaa­n lomba Jaya Antjol Motor Race I tersebut terbilang meriah.

Dalam lomba tersebut pebalappeb­alap motor kawakan mendominas­i sirkuit baru tersebut, seperti Benny Hidajat, Beng Soeswanto, Thio Soen Biauw dan Tjejep Harijana, sementara di kelas junior TT Wei tak terkalahka­n oleh lawan-lawannya.

 ?? FOTO: YAMAHA MOTOGP ??
FOTO: YAMAHA MOTOGP
 ?? ?? Dari segi livery tidak ada perubahan secara signifikan dibandingk­an tahun lalu
Sayap depan semakin lebar dengan ukuran air scoop yang tidak berubah banyak
Dua pembalap Yamaha masih terpampang logo ‘Semakin Di Depan’ sebagai sponsor dari Yamaha Indonesia.
Dari segi livery tidak ada perubahan secara signifikan dibandingk­an tahun lalu Sayap depan semakin lebar dengan ukuran air scoop yang tidak berubah banyak Dua pembalap Yamaha masih terpampang logo ‘Semakin Di Depan’ sebagai sponsor dari Yamaha Indonesia.
 ?? ?? Aerodinami­ka berubah banyak, khususnya pada bagian side pod yang baru terlihat di motor 2024 ini
Aerodinami­ka berubah banyak, khususnya pada bagian side pod yang baru terlihat di motor 2024 ini
 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia