STANDARDISASI BATERAI
Menteri Perindustrian,
Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bakal membuat standarisasi baterai kendaraan listrik. “Kesepahamannya harus ada standardisasi baterai (sepeda motor). Kemudian mobil juga tidak ada salahnya untuk kita standardisasi baterainya,” bilang Menperin Agus.
Terkait hal ini, Kementerian Perindustrian akan membuat regulasi baterai. “Untuk yang motor kita akan segera launching konsepnya. Nanti akan ada tripartit antara Kemenperin, PLN, dan pelaku usaha. Kita akan mencoba menandatangani MOU itu di kuartal kedua tahun ini,” lanjutnya.
Masih menurutnya, teknologi kunci mobil listrik itu cuma satu, yakni di baterainya. “Jadi persaingan ada di teknologi baterai. Inovasinya terus-menerus hanya di baterainya saja. Baterai itu semakin lama harus semakin jauh jarak tempuhnya, dan efisien. Serta tentu harganya harus lebih murah. Itu yang dicari oleh para inovator agar bagaimana membuat baterai seperti itu,” sambung Menperin Agus.
Ia pun menyinggung pabrik baterai yang tengah digenjot di Indonesia, akan diberikan insentif. “Itu pasti dong kita sudah siapkan insentif seperti Thailand dan lain-lain, kita sudah siapkan,” ucapnya disela kunjungan ke IIMS 2024, bersama Presiden Jokowi.
Lanjut soal besaran insentif kendaraan listrik pun akan menyesuaikan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). “Nanti base-nya itu TKDN. Jadi tidak bisa kita lepas. Perbedaannya nanti yang akan kita nilai yang fokusnya ada pada baterai. Dia punya lokal konten di baterai, kemudian insentifnya berdasarkan itu,” katanya lagi.
“Bapak Presiden itu meminta ada insentif untuk hybrid. Kalau kita lihat penjualan hybrid saat ini lebih tinggi daripada EV, sehingga hybrid menjadi solusi menengah. Kita akan mengkaji untuk hybrid,”
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto