KENYAMANAN & HANDLING
Soal tampilan sudah pernah kami ulas panjang lebar baik saat peluncuran resmi maupun sesi first drive-nya, oleh kaerna itu langsung saja kita bahas kenyamanan dan handling-nya.
Untuk masuk dalam kabinnya bisa dengan
2 dua cara. Pertama dengan memanfaatkan fitur keyless entry, yaitu cukup kantongi remote
keyless-nya, lalu tinggal tarik handle pintunya.
Cara kedua dengan kartu NFC, yakni tempelkan kartu pada spion sebelah kanan yang ada gambar lambang NFC, maka secara otomatis sistem pengunci akan terbuka, sehingga pintu bisa kita buka. Keren!
Nuansa kabinnya tak hanya terkesan futuristis dengan kombinasi warna biru dan putih pada bagian dashboard, tapi juga sporti.
Aura sporti disumbang oleh aksen warna merah di beberapa bagian, seperti pada kisi-kisi AC, lalu jahitan di jok depan maupun belakang, serta pada saku penyimpanan di panel pintu dibuat model senar gitar. Ditambah lagi joknya yang model “pocong”, turut menyumbang kesan itu.
Untuk mendapatkan driving position yang ideal, tester OTOMOTIF yang punya tinggi badan 165 cm tak menemui kesulitan. Cukup mudah mengatur posisi jok yang nyaman, lantaran pengaturan jok sudah elektrik 6 arah. Setir juga bisa diatur maju mundur (teleskopik) atau atas bawah (tilt).
Kerennya lagi, BYD Atto 3 dibekali layar infotainment yang lumayan gede, yakni 12,8 inci, dan posisinya bisa dibuat landscape (horizontal) atau potrait (vertikal) dengan menekan tombol yang ada di setir sebelah kiri, atau di layar infotainment tersebut.
Tapi uniknya panel instrumen di depan setir malah berukuran imut, yakni cuma 5 inci. Tapi it’s ok, walaupun layarnya kecil, informasi mobil yang disajikan cukup lengkap dan mudah dibaca lho. Mulai dari sisa baterai, jarak tempuh, mode berkendara, Tyre Pressure Monitor System (TPMS), teknologi ADAS dan lain-lain.
Oke, karena sudah tak sabar ingin merasakan sensasi berkendaranya, kami pun segera aktifkan semua sistem dengan menekan tombol Start/stop, sembari injak pedal rem. Tanda mobil siap digunakan ketika muncul tulisan “Ready” pada MID.
Setelah posisi transmisi diposisikan ke D, langsung deh tancap gas menyusuri jalan raya, hingga menuju jalur bebas hambatan.
Wahh.. ternyata bantingan suspensinya cukup kami acungi jempol ketika melintas jalan berlubang hingga jalur berbatu. Guncangan di dalam kabin tidak begitu terasa nih. Bisa dikatakan bantingan lumayan empuk. BYD Atto 3 ini mengusung sistem suspenso Macpherson Strut di bagian depan dan Multi-link di belakang.
Hanya saja ketika diajak bermanufer di tikungan pada kecepatan 60 km/jam, ada sedikit gejala body roll nih. Bisa jadi ini mengaruh bobot baterai yang lumayan berat. Jadi, saat lewat jalan rusak, guncangannya bisa diredam. Namun ketika menikung cepat, muncul efek gaya sentripetal.