Otomotif

DIMENSI & PERFORMA

-

Varian Ariya yang dibawa oleh PT NMDI kali ini merupakan tipe tertinggin­ya, yakni Platinum+ e-4orce. Ariya merupakan model SUV Crossover listrik yang diluncurka­n secara global pada tahun 2020 lalu, dan kemudian diproduksi massal pada Januari 2022.

Mobil listrik Nissan yang secara tampilan depan masih mengusung bahasa desain V-motion ini memiliki panjang keseluruha­n 4.595 mm, lebar 1.850 mm, dan tinggi 1.655-1.665 mm (ada dua model). Sementara jarak sumbu roda atau wheelbase-nya mencapai 2.775 mm.

Lebih panjang sedikit dari BYD Atto 3 yang punya dimensi PXLXT : 4.455 mm x 1.875 mm x 1.615 mm. Ariya dibangun di atas platform CMF (Common Module Family) yang dikembangk­an bersama aliansi Renault-nissan-mitsubishi.

Di negara asalnya, Jepang, ia ditawarkan dalam dua kapasitas baterai, yaitu 63 kwh dan 87 kwh. Dengan banderol masing-masing di kisaran

Rp 631 jutaan hingga Rp 910 jutaan. Mungkin kalau masuknya secara impor ke Indonesia, tentu harganya bisa lebih mahal.

Nah, yang kami jajal bersama awak media lainnya di Bridgeston­e Proving Ground track, adalah tipe tertinggi yang kapasitas baterainya 87 kwh, dan berpengger­ak All Wheel Drive (AWD). Jenis baterainya Lithium-ion, yang support quick charging 130 kw, dengan lama pengisian sekitar 30 menitan.

Klaimnya dalam kondisi baterai terisi penuh, Crossover listrik Nissan yang dijejali teknologi semi otonom terbaru Propilot Assist 2.0 ini mampu menjelajah hingga 490 km. Itu berdasarka­n metode WLTP (Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Procedure), yang diyakini lebih akurat sesuai pemakaian riil di jalan.

Untuk varian AWD ini tenaga kedua motor listriknya (depan belakang) diklaim mencapai 388 dk, dengan torsi 600 Nm. Sementara untuk varian bawahnya yang berpengger­ak FWD (front wheel drive), punya daya hp 238 dk dan torsi 300 Nm.

Dengan tenaga motor yang lebih besar dari Nissan Leaf, tentunya secara performa akselerasi­nya lebih “ganas”.

Untuk membuktika­n hal itu, tester OTOMOTIF yang didampingi satu kru dari NMDI dan seorang rekan redaksi (isi kabin berisi 3 orang dewasa), coba mengukur kemampuan akselerasi­nya dari kondisi diam hingga mencapai kecepatan 100 km/jam.

Hasilnya, woww.. rasanya BYD Atto 3 dan Chery Omoda E5 yang secara dimensi mirip-mirip, harus sungkem nih sama Ariya. Untuk menuntaska­n 0 – 100 km/ jam, Ariya tipe tertinggi ini cuma butuh waktu 5,72 detik. Sementara Omoda

E5 dan BYD Atto 3 klaimnya di angka 7 detikan.

“Waktu saya coba berdua, bisa dapat 5,4 detik mas,” tukas kru dari NMDI yang menemani kami. Klaimnya dalam kondisi digas sendirian, bisa dapat waktu tempuh 5,1 detik. Weww..!

Oiya, varian tertinggi Ariya ini dibekali 4 mode berkendara, yaitu Eco, Standard, Sport dan Snow. Nah, waktu tempuh dari 0-100 km/jam tadi diraih menggunaka­n mode Sport.

 ?? ?? Ariya tipe tertinggi ini menggunaka­n pelek ring 20 inci
Ariya tipe tertinggi ini menggunaka­n pelek ring 20 inci
 ?? ?? Lincah dan stabil diajak meliukliuk di deretan kun
Lincah dan stabil diajak meliukliuk di deretan kun

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia