TERINSPIRASI FANTIC CABALLERO
PROYEK SELAMA 6 BULAN
Kahfi Irawan belum lama ini menerima Yamaha WR 155R miliknya yang sudah dimodifikasi oleh Katros Garage. Bentuknya berubah total, bertransformasi bak trail jadul.
Berkat tempat kerjanya yang sempat bekerjasama dengan
workshop Katros Garage, membuat Kahfi kenal dengan Andi ‘Atenx’ Akbar, owner bengkel yang bermarkas di Jl. Sukun No.91 Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten tersebut.
Kepada OTOMOTIF, Kahfi menyebut konsep modif motornya sebenarnya mengikuti Fantic Caballero, sebuah motor dual
purpose baru buatan Eropa dengan desain retro.
Look klasik ini berhasil diterjemahkan oleh Katros dengan membuatkan satu set bodi baru, dari material pelat galvanis 1,2 mm. Menariknya Katros membuatkan bodi baru tanpa sama sekali mengubah rangka standar WR 155R.
“Sasis sengaja tidak dipotong, biar masih bisa dibalikkan ke standar,” ujar Kahfi yang jadi Brand
Manager di salah satu merek pelumas ini.
Karena masih pakai rangka standar, ada sedikit perbedaan pada bagian jok di WR 155R custom ini dibandingkan dengan Fantic Caballero. Joknya jadi ikutan naik karena sasis tidak dipotong, sedangkan jok Caballero modelnya lempeng atau rata. Joknya juga jadi hanya mampu memuat satu orang.
Selanjutnya bodi set baru ini dilabur kelir biru muda. Lengkap dengan grafik blok hitam ala Yamaha Racing, berikut logo pelumas tempat Kahfi bekerja.
Selesai urusan bodywork lanjut ke kaki-kaki, sokbreker depan pakai bawaan standar WR 155R. Sokbreker teleskopik ini dipendekkan sekitar 3 cm untuk mengejar tampilan proporsional. Selanjutnya sokbreker belakang diganti pakai Scarlet yang mengawal lengan ayun baru dari merek serupa.
Swingarm Scarlet ini dipasang agar dapat mengakomodir ban yang lebih besar dari standar. Untuk itu kedua pelek juga diganti, juga pakai Scarlet yang dibalut oleh karet bundar dual-purpose Shinko E-705 berukuran 120/80-18 dan 150/70-17 di depan dan belakang.
Soal dapur pacu, mesin 155 cc 1 silinder berpendingin cairan dengan VVA yang paling powerful di kelasnya dibiarkan standar. Katros Garage hanya memasang knalpot
full system GP7 Seca, agar lebih plong dan suara lebih gahar dari standar, tapi juga dipasang db killer supaya suaranya tidak terlampau memekakkan telinga.
Karena terbilang proyek santai, pengerjaannya pun memakan waktu yang cukup lama, mencapai 6 bulan dengan biaya sekitar Rp 30 juta. Menurut Kahfi, motornya merupakan proyek pribadi, tapi nantinya bisa sekalian jadi proyek tempat kerjanya.