SAO PAULO MEMANAS KEJAR-KEJARAN
Bukan cuma suhu aspal dan kelembaban udara saja yang tinggi di Sao Paulo, Brazil, tetapi juga persaingan jalannya balapan Formula E (16/3).
Pada awalnya Sao Paulo E-prix diprediksi menguntungkan buat Pascal Wehrlein ( TAG Heuer Porsche FE Team) yang menjadi pole seater.
Namun Wehrlein tidak sempat melebar kala terlalu memaksa masuk tikungan hingga akhirnya dengan mudah didahului Mitch Evans (Jaguar TCS Racing) di posisi terdepan.
Karakter sirkuit kota Sao Paulo yang punya bermacam layout, membuat titiktitik overtaking menjadi sedikit.
Persaingan memanas di lap ke-15 kala Sam Bird berhasil mengambil alih posisi terdepan Evans. Mobil keduanya kerap nyaris bersentuhan dalam beberapa lap, hingga Evans berani melakukan manuver di tiga lap terakhir.
Pembalap asal Selandia Baru itu masuk dari sisi dalam tikungan 8 dan kerap melakukan racing line yang rapat.
Sam pun melakukan manuver yang cukup berani untuk mendahului dari sisi luar dan akhirnya mengambil alih posisi pertama dari mantan rekan setimnya itu.
Padahal sisa baterai keduanya sudah mencapai 0,7% dan hanya berisiko mobil berhenti sebelum garis finish.
“Satu tim bersama Evans, saya selalu tahu strategi baterainya, dia adalah yang terbaik dalam manajemen baterai sampai lap terakhir,” Sam Bird menjelaskan.
“Di lap terakhir, dia pasti akan kabur dengan segala sisa baterainya dan meraih kemenangan, maka saya ikuti. Strategi ini sangat berhasil dan kita finish dengan selisih yang tipis sampai tertawa bersama sebelum podium,” sambungnya.
Ini adalah kemenangan pertama bagi pembalap 37 tahun itu dalam tiga tahun terakhir. Kala kemenangan sebelumnya ia raih di New York, Amerika Serikat tahun 2021. Juga podium perdananya dalam membela NEOM Mclaren FE Team di musim pertama.
Podium pertama dari Sam Bird dan Evans di podium kedua membuat persaingan pada klasemen sementara semakin ketat. Juga memunculkan empat nama pemenang berbeda di Formula E 2024 dalam empat seri beruntun.
Terlebih pemuncak klasemen saat ini, Nick Cassidy (Jaguar TCS Racing) tidak finish yang membuat selisih dengan Wehrlein di peringkat kedua hanya berjarak empat angka.
“Tidak podium di Sau Paulo memang menyebalkan, tetapi kita bisa melihat sisi positif dari sisi klasemen,” ujar Wehrlein.
“Kita cukup kompetitif dengan mencetak pole position. Hanya manajemen baterai yang buruk membuat saya tidak bisa finish di tiga besar. Hingga akhirnya harus puas di posisi empat dengan selisih yang sangat tipis,” pungkasnya.