RIDING POSITION & HANDLING
Sebagai motor buat perjalanan jauh, posisi duduk yang ditawarkan tentunya yang bikin nyaman dan betah. Nyaman karena segitiga berkendaranya santai. Didapat dari setang yang tinggi dan lebar, jok rendah dan pijakan kaki yang netral.
Naik Norden 901 betah lama karena joknya sangat nyaman! Busanya tebal dan empuk, ditambah kulitnya yang juga lembut. Pantat sama sekali tak terasa panas meski duduk lebih dari 2 jam. Ini adalah salah satu perbedaan dibanding saudaranya, 790 Adventure yang joknya lebih tipis.
Oiya buat info tambahan, di unit tes sudah ada sedikit modifikasi yang membuat posisi duduk semakin nyaman, berupa tambahan
raiser di setangnya. Hal itu karena disesuaikan dengan tinggi badan pengendara yang tak sampai 170 cm.
Yang juga istimewa dari Norden 901 adalah karakter handling yang ternyata sangat nurut, stabil dan nyaman. Sama sekali tak ada gejala motor susah dibelokkan, benar-benar dengan mudah diarahkan dalam kecepatan rendah maupun tinggi, di jalan mulus maupun off-road.
Hal itu tentunya efek dari kombinasi sasis teralis, suspensi WP Apex berikut roda, dan desain tangki yang memanjang ke bawah, sehingga punya center of gravity yang rendah. Juga adanya steering
damper di suspensi depan.
Yang juga istimewa adalah redaman kedua suspensi. Diajak ngebut di aspal mulus terasa stabil, tapi di jalan bebatuan juga terasa empuk, bahkan laju tetap mudah dikontrol. Benar-benar nyaman!
Pantas Alex sampai berkelakar, “Kalau naik Norden izinnya ke orang rumah 2 hari, bisa-bisa perginya sampai 2 minggu karena saking enaknya, hahaa...,” ujarnya sambil terbahak.
Oiya kalau redaman suspensi belum terasa pas, bisa dengan mudah disetel. Panduannya ada di balik jok. Mau diseting Comfort,
Sport maupun balik ke Standard sudah ada panduannya di berapa klik. Catatan tambahan, unit tes sudah pakai lowering kit dari Husqvarna, berupa suspensi belakang yang lebih pendek dan catridge untuk suspensi depan. Menurut Alex karakter redaman sama dengan standarnya, namun motor jadi lebih pendek.
Dengan lowering kit, memang jadi lebih bersahabat bagi yang postur badannya sekitar 170 cm, kedua kaki saat turun bisa menapak meski masih agak jinjit. Jadi ketika berhenti, lebih baik yang turun salah satu kaki saja.
Buat yang postur badannya jangkung, joknya juga bisa disetel lebih tinggi, tinggal dipindah saya tumpuan pemasangannya ke motor, bedanya 20 mm.
Oiya meskipun motor sudah lebih ceper, namun bagian bawah mesin masih aman, sepanjang perjalanan sama sekali tak pernah menyentuh permukaan tanah, meski lewat jalan yang tidak rata.