MAKIN ENAK BUAT HARIAN
Performa Honda Stylo
160 standar sudah enak! Responsif dan konsumsi bensinnya irit. Tapi, tentu ada saja yang belum merasa puas. Nah kalau mau lebih enak, langkah pertama yang bisa ditempuh bisa
upgrade bagian CVT. Tujuannya agar transfer tenaga ke roda pun lebih optimal, ujungnya performa motor terasa lebih responsif.
Kami pun menyambangi ke salah satu workshop yang biasa menggarap skutik Jepang dan Eropa, Tepepa Garage. Indra Dull dari Tepepa menyebut, di skutik Honda khususnya yang 160 cc, bagian CVT hampir semua sama.
Mulai dari roller, per, puli, v-belt sampai kampas semua sama. Sehingga metode untuk upgrade performa jadi sama. Indra memiliki paket buat upgrade ‘kirian’ atau CVT. Untuk Stylo 160, ia menyebut ada beberapa improvement yang bisa dilakukan.
Pertama puli depan atau drive
pulley diubah sudutnya. Indra menyebut sudut kemiringan diubah jadi 13,7 atau 13,8 derajat, dari aslinya 14 derajat.
Setelah itu bobot total roller diturunkan dari aslinya yang total 114 gr (19 gr x 6), “Diturunin sampai total 80 gr, kurang dari itu akselerasi
gak ada dan mesin terlalu gerung,” sebut pria yang buka bengkel di Jl. Karang Tengah I No.14, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan tersebut.
Kalau sudah begitu ujungujungnya bensin jadi lebih boros.
Rollernya sendiri ada beberapa pilihan, bisa pakai merek CLD, Kawahara atau BRT yang disebut Indra jadi salah satu yang paling awet. Oiya rumah roller juga ikut dikerok, jadi jarak main roller lebih panjang. Namun, tidak bisa juga jadi terlalu landai.
“Di dyno test terlihat ada dropnya kalau terlalu landai,” ujarnya.
Sementara itu di bagian belakang atau driven pulley, mangkok CVT dibolongi agar lebih mudah melepas debu dan tidak gampang menumpuk. Tapi menurut Indra tidak perlu dikartel atau diberi guratan-guratan di dalam mangkok untuk menambah grip.
Kemudian kampas CVT cukup pakai standar. Kalaupun mau ganti aftermarket harus jeli mencarinya jangan pakai yang terlalu keras.
“Kalau terlalu keras biasanya tidak terlalu awet. Tidak menggigit karena licin,” sebut pria ramah ini.
Ia menyebut kampas
CVT ada yang diproduksi oleh Daytona, tetapi biasanya Tepepa menggunakan kampas pantekan. Menurutnya kalau dipantek bisa diketahui atau dihitung umurnya untuk pemakaian berapa lama.
Sementara itu untuk per sentrifugal atau per ‘kecil’ bisa pakai bawaan motor. Sedangkan per besar diganti pakai yang 1.500 rpm. Per besar bisa pakai merek KTC, disarankan dalam kisaran 1.200-1.500 rpm.
“Kalau per kecil diganti 1.500 rpm mesin jadi terlalu gerung,” sebut Indra.
Yang juga masih dimanfaatkan yaitu v-belt. Cukup krusial dan kalau bisa jangan diganti pakai produk
aftermarket. Terkadang tebalnya beda meskipun panjangnya sama.
TES DYNO
Seperti yang kami sebutkan di awal, upgrade CVT tidak serta merta menambah tenaga mesin. Tapi membuat penyaluran atau transfer tenaga dari mesin lebih optimal mempersingkat waktu mencapai
top speed. Bahkan sudah dibuktikan di atas dyno oleh Indra.
“Setelah diupgrade, top speed tidak terlalu nambah tapi durasi untuk mencapai top speed lebih cepat,” sebutnya.
Kondisi tadi dalam keadaan motor standar tanpa remap dan lainnya, hanya upgrade CVT. Selain itu rasio girboks juga dibiarkan standar tidak diotak-atik.
Selanjutnya bisa dilengkapi dengan improvement lain seperti porting-polish. Dengan tambahan porting-polish selain CVT ada kenaikan 1,5 sampai 2 dk di atas
dyno BRT.
Buat pemilik Honda Stylo 160 yang tertarik Tepepa Garage menawarkan dua opsi paket, pertama pakai part bawaan motor yang dicustom di Tepepa. Paket ini dibanderol seharga Rp 850 ribu. Sedangkan paket yang satu lagi pakai part custom yang sudah disediakan oleh Tepepa sehingga lebih praktis, yang ini dikenai harga Rp 1,2 juta.
Kedua harga tadi sudah termasuk jasa pasang. Bahkan kalau
dynonya sedang tidak penuh juga dikasih free dyno. Pemasangan terbagi dua, kalau pakai part bawaan memakan waktu 1 sampai 1,5 jam. Sedangkan jika pakai part Tepepa hanya butuh waktu 40-60 menit karena tinggal pasang saja.
Indra memberikan garansi selama 2 minggu. Nanti customer bisa menyesuaikan setingannya, apakah sudah cocok atau belum selama pemakaian setelah ganti
part. Sedangkan kalau ada yang rusak akan diganti partnya. • Rangga