VANESSA PARADIS SEMPURNA DALAM HAUTE COUTURE CHANEL
Menyingkap momen indah Vanessa Paradis yang dibaluti adi busana Chanel sebagai perisai fesyennya sewaktu ke Deauville American Film Festival 2020. Ia menaikkan lagi gayanya setanding tugasan sebagai Presiden juri di festival itu juga dianugerahkan sebagai penerima Distinction Numerique oleh National Audiovisual Institute.
Ceritanya bermula apabila berakhirnya pertunjukan adi busana Chanel musim luruh 2020/ 21. Sejurus tamat persembahan, terus Vanessa Paradis ke atelier Chanel untuk melihat dengan lebih dekat setiap adi busana yang dipersembahkan oleh Virginie Viard. Satu persatu gaun dilihat disebalik almari kaca. Ia semua tersusun, siap sedia untuk Paradis yang sudah punya perancangan untuk hadir ke Deauville American Film Festival. Lebih- lebih lagi dia ditugaskan dengan tugasan sebagai Presiden Juri buat pertandingan indie fi lem itu. Semestinya, hanya haute couture Chanel selayaknya dipakai ke sana.
“Inilah momen paling sempurna untuk dibaluti adi busana Chanel! Bukan sahaja ia adalah satu festival yang berpengaruh. Malahan, ia juga adalah salah satu acara yang berlangsung dalam tahun yang penuh pacaroba ini. Wearing an haute couture outfi t, making people dream and dreaming myself, it really was obvious,” kongsi Vanessa Paradis. Maka pelakon ini memilih jumpsuit hitam yang diperbuat menggunakan sutera Mikado berserta dengan tali pinggang yang dihasilkan oleh artisan Montex. Satu adi busana ini memerlukan 220 jam masa pembuatan dan dijahit oleh tiga artisan di atelier Chanel.
Sebenarnya, sewaktu Virginie Viard mereka jumpsuit ini dalam fi kirannya sudah terbayangkan karakter Vanessa Paradis. “Saya dapat melihat bagaimana badannya bergerak dalam helaian adi busana ini. Haute couture bukanlah satu yang mudah untuk disarungkan. Namun, Vanessa does it wonder fully,” ujar Virginie Viard, Pengarah Artistik Chanel. Dia juga berkongsi yang adi busana pilihan Paradis itu cukup seksi tapi masih understated. Rentak elegan yang semula jadi milik pelakon itu mmeberukan gaya adi busana ini lebih hidup di atas permaidani merah.
Adi busana pilihan Paradis ini punya karakter tersendiri. “Seluar yang punya fl are ini mengingatkan saya pada David Bowie! Who only ever wore extraordinar y stage outfi ts. Hujung baju yang berekor pula membayangkan watak pemain piano. Jaket tuxedo memberikan rasa feminin. Ia masih modest serta menyerlahkan rasa seksi pada bahagian belakang baju,” kata Paradis. Kongsinya juga baju ini multi- gender dan ia terhasil buat wanita dan lelaki. Cukup menggambarkan era kita sekarang.