Modal menuju
Sheikh Zaki as Singgafuri bermadah: “Umur itu umpama modal dalam perniagaan, keuntungannya adalah daripada ibadah yang dilakukan yang menjadi hasil untuk diraih atau dituntut di akhirat kelak, maka jangan sia-siakan modal yang masih ada itu agar tiada sesalan di sana nanti.”
Ungkapan ini sering kita dengar yang mengaitkan dengan kehidupan yang dilalui setiap hari: “Semalam adalah sejarah, hari ini adalah realiti dan esok belum pasti.”
Apa yang pasti, masa yang berlalu tidak kembali dan ia cuma boleh dijadikan bahan kenangan yang berbaur antara suka dan duka yang silih berganti dalam kehidupan kita.
Masa tetap berlalu dan ia tidak berhenti, tidak kira berapa usia kita dan yang penting sejauh mana kita mengisi masa itu dan memanjatkan doa supaya usia kita tidak sia-sia.
Semoga kita dapat memenuhkan setiap detik yang berlalu dan berada dalam keredaan dan keberkatan-Nya selain memohon keampunan terhadap segala dosa yang dilakukan selain istiqamah dalam iman dan takwa.
Hakikatnya, baki umur kita belum terlewat untuk dimanfaatkan dengan melakukan amalan kebaikan dan kebajikan yang akan menyelamatkan kita daripada seksa Allah di hari pembalasan.
Saat kebangkitan manusia dari kuburnya akan tiba dan Allah memerintahkan kepada malaikat Israfil untuk meniup sangkakala yang kedua kalinya; “Dan ditiuplah sangkakala, maka merekapun bangkit dari kubur masing-masing lalu datang bergegas menuju Tuhan mereka.” - (QS Ali Imran:51)
Orang yang akan menyesal ketika sudah di alam akhirat adalah mereka yang ketika hidup tidak mahu mengamalkan apa yang diterangkan ayat Allah dalam al Quran, malah mendustakan kandungannya.
Allah berfirman: “Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami serta menjadi orang-orang yang beriman”, (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan)” – (QS Al An’aam: 27)
“Dan sesiapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpin pun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim ketika mereka melihat azab berkata: “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?” - (QS Asy
Syuura, 44)
Khabariah al-Quran adalah membawa mesej kebenaran yang menerangkan betapa orang yang sudah mati ingin beramal soleh justeru mereka yang masuk neraka akan menyesal kenapa dulu mereka tidak beramal soleh dan mengharap untuk kembali ke dunia untuk beramal.
Rayuan manusia yang ingin kembali ke dunia itu patut menginsafkan persis firman Allah: “Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami nescaya kami akan mengerjakan amal yang soleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan.”
“Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun” – (QS: Faathir 37)
Bicara orang mati yang sudah dihisab pada hari kebangkitan adalah kinayah atau tamsil bagaimanakah akibat daripada perbuatan dosa mereka ketika di dunia dan sesudah mereka diseksa baru mereka tersedar dan ternyata tiada lagi jalan kembali ke dunia.
Ibarat nasi yang sudah menjadi bubur, semua perumpamaan yang