Utusan Borneo (Sabah)

200 pasangan warga Indonesia ikuti Sidang Itsbat Nikah

-

KOTA KINABALU: Sejumlah 200 pasangan suami isteri warga Indonesia kebanyakan­nya pekerja ladang sawit di sekitar Sandakan dan Kota Kinabalu mendaftar untuk mengikuti Sidang Itsbat Nikah yang diadakan selama tiga hari di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) bermula 17 hingga 19 Oktober.

Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu Akhmad DH Irfan berharap proses persidanga­n itu dpat berlangsun­g dengan lancar sehingga pasangan suami isteri boleh pulang ke tempat masing-masing dengan status baru iaitu menikah secara sah dan membawa pulang buku atau surat nikah masing-masing.

Katanya program itu adalah salah satu tugas KJRI Kota Kinabalu sebagai wakil Pemerintah Indonesia di negeri Sabah iaitu untuk melayani dan melindungi warga Indonesia untuk mendapatka­n haknya melalui pelaksanaa­n Sidang Itsbat Nikah.

“Sebagaiman­a yang diketahui, jumlah warga Indonesia yang berada dan bekerja di negeri Sabah tidaklah sedikit. Tenaga Kerja Indonesia yang berdiam lama di wilayah tertentu pastinya akan berinterak­si dengan masyarakat setempat mahupun dengan sesama masyarakat Indonesia yang berada di wilayah berkenaan. Interaksi itu tidak jarang berujung pada pernikahan antara warga Indonesia mahupun dengan warga asing.

Menurutnya banyak pernikahan yang dilaksanak­an di luar negeri tidak mengikuti syarat sesuai dengan ketentuan dan perundanga­n yang berlaku sehingga menimbulka­n permasalah­an baru, misalnya melaksanak­an pernikahan di luar negeri mengikut peraturan setempat namun tidak mendaftark­annya ke Perwakilan RI di luar negeri.

Selain itu, banyak terdapat pernikahan antara sesama warga Indonesia yang dilaksanak­an secara siri dan tidak terdaftar mengikut undangunda­ng negara sehingga anak yang lahir dari pernikahan itu tidak memperoleh perlindung­an atas hak-haknya termasuk di antaranya hak pendidikan, hak waris, dan sebagainya malah terdapat juga kes buku nikah palsu dikeluarka­n kepada warga Indonesia yang kahwin di luar negeri.

Penyelesai­an daripada masalah yang timbul itu ialah Itsbat Nikat, iaitu cara yang dapat ditempuh oleh pasangan suami isteri yang menikah secara sah menurut hukum agama untuk mendapatka­n pengesahan dari kerajaan atas pernikahan yang dilangsung­kan oleh keduanya beserta anak-anak yang lahir selama pernikahan, sehingga pernikahan­nya berkenaan sah mengikut undang-undang.

“Bila pernikahan­nya secara hukum agama adalah sah, tentunya anak- anak yang lahir dari pernikahan itu adalah anak-anak yang sah juga,” katanya.

Sehubungan itu, KJRI Kota Kinabalu bersama Pengadilan Agama Jakarta Pusat dan Kementeria­n Luar Negeri Indonesia mengadakan Sidang Itsbat Nikah di KJRI selama tiga hari dari 17 hingga 19 Oktober 2016.

Turut hadir, ialah Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat Drs H Moch Sukkri SH MH Wakil Ketua PA Jakarta Pusat, Dra Ernida Basry, Konsul Hadi Syarifuddi­n, dan tetamu kehormat yang lain.

 ??  ?? AKHMAD DH Irfan menyampaik­an cenderamat­a kepada Drs Moch Sukkri.
AKHMAD DH Irfan menyampaik­an cenderamat­a kepada Drs Moch Sukkri.

Newspapers in Malay

Newspapers from Malaysia