WISATA MODA
Perjalanan, bukan tujuan. Transportasi, bukan destinasi. Berniat membuka tahun dengan sesuatu yang segar, edisi ini mengangkat tema “wisata moda,” sebuah aktivitas di mana proses perjalanan lebih penting ketimbang tujuan, di mana “petualangan” berarti perjumpaan-perjumpaan yang berkesan sepanjang jalan. Kisah-kisah semacam itu sempat menghiasi genre travel writing. Kita mungkin ingat catatan dramatis The
Great Railway Bazaar karya Paul Theroux dan Among the Russians dari Colin Thubron. Dalam konteks abad ke-21, wisata moda bisa berarti mengunjungi tempat yang belum tercantum dalam sirkuit turis. Di Myanmar, penulis kami melakoni road
trip ke kawasan timur yang sempat tertutup akibat pemberontakan. Wisata moda juga bisa berarti mengarungi sebuah tempat dengan metode yang berbeda. Fokusnya adalah “naik apa,” bukan “ke mana.” Di Swiss, kami mengajak aktris Tara Basro melintasi negeri dengan menaiki kereta.
Edisi ini juga menampilkan tur pesiar, wisata moda yang klasik. Di pesisir timur Amerika, kontributor kami mengulas Monsters of Rock Cruise, pesiar yang mengombinasikan konser rok dan wisata bahari. Akhir tahun lalu, kami mendapatkan kesempatan mencicipi Genting Dream, kapal premium pertama yang dioperasikan oleh operator asal Asia dan didedikasikan bagi turis Asia. Wisata moda yang tak kalah menarik di edisi ini adalah ekspedisi menaiki kereta dengan rute terpanjang di Indonesia. Bergerak dari Kediri ke Merak, kereta ini melahap jarak hampir 1.000 kilometer dan melintasi seluruh provinsi di Jawa. The Great Railway
Bazaar versi Indonesia.