Saved By The Bell
“Malam itu, saya berencana untuk makan malam bersama kekasih. Tiba-tiba, ia bilang bahwa ibunya ikut karena rumah sedang kosong. Saya pun setuju. Setelah selesai makan, saya meminta tagihan pada pelayan. Kebetulan si dia sedang ke toilet saat itu. Seketika saya panik saat menyadari bahwa dompet saya tertinggal. Melihat gelagat aneh itu, ibu dari pacar saya merespon dengan membayar tagihan makan malam kami. Sambil tersenyum, ia bilang, ‘Sudah, biar tante yang bayar. Ini rahasia kita, ya! ’ Setiap mengingat kejadian itu, saya merasa malu. Untung kekasih saya tidak tahu tentang hal ini.”—keanu, “Suatu hari, saya berkunjung ke rumah kekasih untuk yang pertama kalinya. Di halaman rumahnya, saya melihat pria berpakaian lusuh. Dilihat dari penampilan, saya pikir dia tukang kebun di sana. ‘Permisi, Bang! Alisha ada?’ tanya saya. Ia menjawab, ‘Masuk saja, Mas!’ Kemudian pacar saya keluar dan berkata, ‘Yuk, kenalan sama ayah dulu. Ayah, ini pacarku,’ ucapnya. Betapa kagetnya saya saat melihat pria tua berpakaian lusuh itu ternyata adalah ayahnya. ‘Pasti saya dikira tukang kebun ya? Ndak apa-apa kok, Mas’ ucapnya. Perasaan malu dan tidak enak campur jadi satu, sedangkan si dia hanya tertawa saat itu.” “Suatu malam, saya numpang mandi di kamar mandi adik, karena kebetulan kamar mandi saya sedang diperbaiki. Saya mandi dan keramas dalam kondisi sangat mengantuk. Saat itu setelah selesai mandi, saya memutuskan untuk langsung tidur tanpa menunggu kering. Paginya, saya kaget dan panik ketika melihat rambut saya berwarna putih kekuningan, padahal pagi itu saya memiliki jadwal wawancara kerja. Saat dicek lagi, yang saya pakai untuk keramas itu bukan sampo, tetapi milik adik saya. Akhirnya, saya pergi ke kamar ibu dan menemukan cat rambut warna hitam miliknya. Tanpa pikir panjang, saya pakai segera dan akhirnya rambut kembali hitam meskipun tidak seperti sebelumnya.”—arthur,