Career Moves from The Experts
BAGAIMANA SIH CARA MENDUDUKI JABATAN TERTINGGI? COSMO BERTANYA PADA TUJUH WANITA SUKSES... DAN INILAH SARAN MEREKA.
Berpesta semalaman. Mempelajari bahasa baru. Berkencan dengan pria yang menyebalkan. Kami semua tahu pengalaman penting yang harus dilalui demi menjadi wanita yang “utuh”. Tapi bagaimana dengan karier? Momen apa yang harus kami tempuh dalam perjalanan menuju kesuksesan? Tujuh businesswomen berikut menjelaskan rintangan yang mereka lewati sebelum berhasil menjadi seorang bos.
1 Buat Kesalahan Fatal
“Saat sedang merekam adegan penting dalam sebuah dokumenter, saya malah menekan tombol ‘stop’ bukannya tombol ‘record’. Saya berusaha untuk santai saja, tapi sejujurnya saya kacau selama masa shooting karena dihantui rasa khawatir. Karena itu, saya bisa menghargai orang yang mengakui kesalahan mereka serta memberikan solusinya.” Vari Innes, producer/director of First Dates.
2 Jadi Seorang Penyendiri
“Tiap tahun, saya pergi ke festival Just For Laughs di Montreal seorang diri. Ada banyak sekali acara yang cocok untuk networking. Hadir
seorang diri memberikan kesempatan besar karena Anda dipaksa untuk berbincang dengan orang lain. Pastikan Anda memerhatikan orang paling penting di ruangan tersebut, namun jangan terlalu memaksa. Anda harus bersikap friendly. Jangan langsung ‘menjual’ produk Anda!” Kitty Laing, head of comedy at United Agents.
3 Pegang Spidol Saat Meeting
“Merupakan hal yang penting bagi karier saya untuk dapat menyampaikan pendapat saat sedang melakukan rapat konferensi. Setelah bertahun-tahun, saya belajar untuk duduk di area tengah atau di paling depan agar suara saya tidak “tenggelam”. Jika meeting tersebut menggunakan papan tulis, usahakan untuk mengambil alih spidol. Mau tak mau, orang akan bicara dengan Anda untuk menyampaikan idenya.” Nikki Yates, senior vice president at GSK, a science-led global healthcare company.
4 Bermain di Luar Lingkaran
“Saya tidak menyangka menghadiri reuni kampus dapat memajukan karier. Namun di situlah saya bertemu dengan partner bisnis saya, Jessica Herrin. Latar belakang kami berbeda jauh. Saya bekerja di retail, sedangkan dia di bidang teknologi. Sekarang, saya selalu menyarankan orang lain untuk menghadiri acara di luar lingkaran sosial mereka. Kadang, dua ide berbeda bisa menghasilkan satu visi yang luar biasa.” Blythe Harris, chief creative officer at Stella & Dot.
5 Bekerja Dengan Orang yang Sulit
“Sebagai PR, saya pernah bekerja untuk seorang CEO perusahaan yang sulit dipuaskan. Banyak ide yang ia tolak. Saya ingat, terlentang di lantai kantor, kehabisan inspirasi. Lalu saya sadar, metode saya kurang ekstrem. Jadi, saya coba sesuatu di luar comfort zone dan ternyata berhasil. Beberapa bulan kemudian, sebuah artikel muncul dan perusahaan tersebut dibeli dengan harga puluhan juta dolar. Sang CEO menyatakan bahwa semua itu merupakan hasil kerja saya. Dalam situasi sulit, kadang Anda harus mendapat sedikit dorongan ” Rosette Pambakian, vice president, global communications and brand at Tinder.
6 Anggap Enteng Sebuah Krisis
“Pada BAFTA Film Awards 2012, kami melapisi red carpet dengan perawatan tahan api. Karena hujan lebat, red carpet tersebut malah jadi berbusa. Ketimbang panik, saya tetap tenang. Saya katakan pada para pengunjung bahwa setidaknya sepatu mereka akan tahan api selamanya! Di situasi tersebut, memang mudah terbawa suasana untuk mencari tahu sumber masalah. Namun, lebih baik menghadapi isu satu per satu. Di kemudian hari, pasti ada waktunya untuk melihat kembali, belajar, dan memastikan suatu problem tidak akan terulang lagi.” Amanda Berry, chief executive of BAFTA.
7 Lakukan Pekerjaan yang Anda Tak Sukai
“Dulu, saya menjual minuman ke bar. Pekerjaan tersebut sangat memuakkan. Jika dinilai dari 1 sampai 10, setiap hari yang saya lalui adalah 3. Sekarang, saya terus berpegangan pada memori tersebut agar saya dapat membedakan antara bad day dengan bad job.” Farrah Storr, editor-in-chief of Cosmopolitan UK.■