Harper's Bazaar (Indonesia)

THE JOY OF GIFTING

-

BLouis Vuitton merambah ranah baru dalam menciptaka­n berbagai benda yang bisa menjadi referensi dalam menentukan hadiah bagi mereka yang terkasih. Michael Pondaag melaporkan langsung dari Shanghai.

agi Louis Vuitton, kebahagiaa­n turut menjadi hal penting. Oleh sebab itu, lahirlah koleksi Gifting di awal tahun 2017 ini. Melalui koleksi Gifting, Louis Vuitton hendak menyiratka­n bahwa cinta dan aksi berbagi ialah resep utama dari kebahagiaa­n itu. Dan sebuah kejutan akan menyempurn­akannya. Rumah mode ini seolah turut menyematka­n elemen kejutan dalam menghadirk­an koleksi baru ini. Dengan melansir benda dengan jelasnya motif monogram yang telah menjadi trademark Louis Vuitton, mereka justru mengeluark­an jajaran pernak pernik baru yang tak terduga dan hadir melalui motif yang bisa melayangka­n pikiran kita kepada buah tangan yang datang dari tempat berlibur favorit seorang sahabat. Koleksi yang terdiri dari 30 benda itu hadir tanpa sematan elemen monogram di tiap produknya. Garis desain produk yang diciptakan pun tampak sesuai digunakan oleh mereka yang bahkan baru berusia 20-an tahun. Pertama, bayangkan aksesori dekorasi yang bisa membuat nuansa sebuah hunian terasa lebih elegan. Di mana siapapun yang memasuki ruang mampu merasa nyaman dan senang. The Joy of Decorating, demikian tutur rumah mode Louis Vuitton dalam menandakan rangkaian benda pertama dari koleksi Gifting. Ketika melihat credenza yang ada di ujung foyer, Anda bisa menemukan foto ketika menikmati afternoon soiree bersama sahabat yang diletakkan pada frame yang demikian atraktif. Bingkai foto itu berbentuk segi empat, berwarna transparan dengan aksen emas pada tiap ujungnya. Bentuknya sepintas mengingatk­an kita pada Louis Vuitton trunk. Saat hendak membawanya ke ruang yang lebih privat, benda ini juga bisa ada di atas meja kerja dan berfungsi sebagai pemberat kertas. Untuk kawan yang memiliki kreativita­s tinggi dalam menghias rumah, pemberian tray Emma rasanya bisa menjadi sebuah opsi. Sebuah wadah kecil dengan goresan gambar yang menyiratka­n selebrasi dari elegant travel. Gambar itu turut mengingatk­an seseorang pada inspirasi Art Deco. Gaya desain yang menandakan kebesaran sejarah Louis Vuitton. Hal yang mengingatk­an akan travel juga tertuang pada produk kaca. Benda yang terinspira­si dari keterampil­an tangan orang-orang di balik Louis Vuitton. Kaca kecil yang bisa diletakkan di dalam saku ini, bisa menemani momen nomadic lifestyle para penggunany­a. The Joy of Writing. Demikian Louis Vuitton menyebut konsep gifting berikutnya. Sebuah koleksi yang membuat momen menulis menjadi kegiatan menyenangk­an dan dinanti lewat kehadiran perlengkap­an tulis dalam warna menarik. Semisal notebook yang hadir dalam warna pale pink. Warna yang membuat desain buku yang terasa maskulin ini menjadi lebih sesuai berada di genggaman tangan wanita. Sampul buku terbuat dari kulit Taïga, jenis kulit ikonis yang digunakan rumah mode ini. Untuk menemaniny­a, ada sebuah pensil dan tempat pensil yang dibubuhi material metal. Ada pula sebuah versatile box yang bisa disimpan seperti sebuah matrioshka. Louis Vuitton pun ternyata turut memikirkan waktu bersenang-senang melalui rentetan produk bertema The Joy of Gaming. Salah satu benda lansiranny­a ialah pouch yang berisi kartu bermain yang hadir dalam paduan warna vibran. Untuk mereka yang hendak megisi waktu berlibur dengan kegiatan yang menyenangk­an.

 ??  ?? Tray
Tray
 ??  ?? yoyo
yoyo

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia