BOTULINUM TOXIN,
Suatu ketika Bazaar membaca sebuah berita tentang Kate Middleton mengakui bahwa ia memuja servis estetika anti penuaan yang mengandalkan bahan alami, namun mampu memberikan efek seperti injeksi botulinum toxin. Bahkan, kecintaannya terhadap produk tersebut membuat istri dari Pangeran William ini lantas mengajak Michelle Obama untuk mencobanya. Tidak hanya mereka, Kim Kardashian pun beralih memakainya karena merasa langkah herbal lebih aman untuk kesehatan wajahnya. Biotulin adalah nama dari inovasi pelenyap tanda penuaan tersebut yang dalam proses pembuatannya mengandalkan tanaman, masuk ke dalam jajaran servis noninjeksi. Biotulin dianggap mampu menggantikan perawatan injeksi botulinum toxin yang sudah puluhan tahun berkibar di dunia estetika. Maka dari itu, Bazaar melakukan penelusuran mengenai efektivitas dari Biotulin sebagai formula anti-aging terbaru.
DAYA TARIK ORGANIK
Baik Biotulin maupun botulinum toxin, keduanya sama-sama memberikan efek memudarkan garis halus pada wajah. Hanya saja memiliki cara bekerja yang berbeda dan sudah pasti hasilnya pun tidak sama. Biotulin sendiri mengunggulkan spilanthol yang merupakan suatu senyawa bioaktif berasal dari berbagai tanaman tertentu, dan telah digunakan sebagai salah satu pengobatan tradisional di seluruh dunia. Salah satu tanaman yang diambil ekstrak dari bagian daun dan bunganya adalah acmella oleracea sebagai komponen aktif dalam Biotulin. Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini dipercaya mampu menyebabkan efek kelumpuhan otot pada kulit manusia, kemudian juga dapat menghilangkan nyeri, memberi anti-oksidan, serta mengandung anti peradangan. Lalu, apakah peran spilanthol dalam perawatan estetika? Seorang ahli dermatologi dari Celv Clinic, dr. Ruri D. Pamela, SPKK menjelaskan, "Spilanthol memberikan efek anestesi lokal pada area tertentu di wajah. Caranya dengan menyuplai gangguan sensoris terhadap ujung saraf di lapisan dermis kulit, sehingga hal ini akan mengakibatkan