Harper's Bazaar (Indonesia)

KEDUA RUMAH MODE LOUIS VUITTON DI PARIS SIAP MENOREH SEJARAH BARU.

-

dan jam tangan. Lantai mezzanine diperuntuk­kan bagi koleksi pria, dan tingkat selanjutny­a untuk koleksi wanita, seperti busana ready-to-wear, aksesori, dan sepatu. Berbagai keperluan travel dapat ditemukan di lantai 2, mulai dari Louis Vuitton City Guide hingga bagasi. Di lantai ini juga terdapat koleksi Les Objets Nomades, yaitu hasil desain dari berbagai desainer produk ternama dengan memadukan tradisi savoir-faire (know how), yang merupakan koleksi spesial dan unik. Terlihat kursi Cocoon berbagai warna hasil karya Campana Brothers, juga penyekat ruangan dari kulit karya Marcel Wanders, dan kursi kecil yang elegan karya Tokujin Yoshioka. Dari lantai ke lantai, tidak kurang dari 33 buah karya seni dipamerkan, lukisan dengan bingkai berbentuk medali, potret Louis Vuitton muda dari pelukis Yan Pei-ming, patung warna-warni karya Annie Morris, dan beberapa karya lain dari seniman ternama seperti Laurent Grasso, Stephen Sprouse, ataupun Serge Alain Nitegeka. Place Vendome sendiri merupakan hasil karya arsitek Prancis, Jules Hardouin-mansart, yang membangun istana Versailles untuk Raja Louis XIV. Sekian lama tempat ini telah menjadi persinggah­an bagi para pencinta mode dan barang mewah, yang kemudian berubah menjadi butik-butik permata. Sekitar 163 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1854, seorang anak muda bernama Louis Vuitton membuka butik pertamanya, tidak jauh dari Place Vendome. Jadi bagi rumah mode ini, membuka butik di daerah ini seperti memutar balik sejarah, kembali ke asal dengan kebanggaan dan prestise

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia