MELALUI TAJUK RINALDY A. YUNARDI KEMBALI MENGUKUHKAN EKSISTENSINYA YANG SARAT IMAJINASI DI PENTAS MODE LOKAL HINGGA GLOBAL. OLEH GUSTI ADITYA
model-model yang mengenakan baju warna serupa, gradasi emas dan tembaga. Aksesori kepala pun ditampilkan bernapas heroik layaknya hiasan kepala pejuang Yunani. Selanjutnya warna merah mendominasi sebagai ungkapan membara dari elemen api. Busana dan aksesori serba merah ini dikemas dalam wujud yang organik bak api yang menari. Karakter fierce memang menjadi kata yang tepat untuk elemen ini. unsur ketiga adalah air yang langsung terbaca melalui musik lembut namun menghanyutkan. Para model pun secara elok berjalan membawakan busana serba hitam dengan aksesori berbentuk helm bola transparan seperti yang dipakai penjelajah kehidupan di bawah laut. Aksi selanjutnya dibawakan oleh angin yang gemulai diwakili oleh busana-busana ringan dengan helai kain yang melambai-lambai. Aksesori kepala kali ini tampil seperti milik para peri dunia futuristis, material feather juga didaulat untuk memperkuat unsur angin. Entakan-entakan yang lebih membumi datang kemudian, untuk menyambut unsur tanah. Kali ini rangkaian busana dan aksesori didesain dari tanaman hidup yang menjalar atau rimbun, namun warna hitam dipilih untuk menggarisbawahi definisi edgy. Kejutan pada pergelaran ini tak selesai sampai di situ. usai para model berlalu lalang, datang para diva yang mewakili elemen-elemen kehidupan tersebut sambil membawakan lagu baru yang khusus diciptakan untuk Equilibrium, Rossa mewakili elemen tanah, Andien mewakili elemen air, Krisdayanti mewakili elemen api, Syahrini mewakili elemen angin, Titi Dj mewakili elemen logam, dan terakhir Melly Goeslaw muncul menjadi Mother of Universe. Lagu-lagu ini diaransemen oleh Anto Hoed dan lirik diciptakan oleh Melly Goeslaw. Selain menyuarakan nada-nada merdu, gaun-gaun impresif para diva ini didukung oleh busana dari desainer-desainer sahabat Rinaldy, yaitu Didi Budiardjo, Adrian Gan, Sebastian Gunawan, Eddy Betty dan Susan Budiarjo.