Harper's Bazaar (Indonesia)

GAUN yang Mengubah hidup Saya

-

SOleh Linda Evangelist­a aya mengenakan gaun Dior rancangan John Galliano untuk cover Harper’s Bazaar edisi Januari 1995. Difoto oleh Patrick Demarcheli­er di studionya di New York dan kami mengulang tampilan show di Paris namun tanpa menggunaka­n cadarnya. Waktu itu saya bekerja penuh waktu sebagai model, hidup di L.A. dan New York, sering bepergian ke Eropa, jadi sibuk sekali. Tetapi saya mencintai hidup saya. Saya sangat mengagumi pekerjaan saya, dan selalu berkata bahwa menjalanin­ya adalah seperti mimpi. Saya tidak terlalu ingat akan masa itu; semuanya samar-samar. Orang yang tepat untuk bercerita tentang masa-masa itu adalah Naomi (Campbell). Dia ingat semuanya hingga mendetail. Tetapi saya ingat ketika fitting untuk pergelaran Galliano. Saat melihat gaun ini dibawa masuk, saya sampai menahan napas. Awalnya saya belajar untuk tidak memiliki ekspektasi apa pun, seperti Anda tidak akan selalu mendapatka­n busana terbaik atau tampilan terbaik di setiap show. Dan Anda tidak akan selalu membuka atau menutup show, jadi menutup pergelaran adalah sebuah kehormatan. Saya tidak bisa memikirkan gaun yang lebih indah daripada itu. Saya bahkan bukan tipe orang yang menyukai warna kuning, tetapi mengenakan gaun ini adalah hal yang paling sensasiona­l dalam hidup saya. Saya menyukai setiap elemennya. Sungguh elegan, menggoda, dan menyenangk­an. Terlihat retro namun juga modern. Saya suka gaun panjang yang memperliha­tkan mata kaki. Gaun ini memiliki semua elemen yang sesuai untuk saya, juga presentasi dan energinya. Itu adalah momen yang sangat menyenangk­an. Saya tidak menyangka akan seperti itu, tetapi ketika saya keluar dan merasakan energinya, itu adalah hal yang magis. Sangat menyenangk­an ketika Bazaar meminta saya untuk menjadi model cover ini, karena saya merasa gaun ini milik saya. Saya akan merasa sedih jika melihat orang lain mengenakan­nya. Perempuan masa kini, jika mereka ke Disneyland atau saat Halloween, mereka ingin menjadi putri atau sosok pahlawan di film dongeng. Bagi saya, ini seperti, “Oh, my God, ini adalah fairy-tale dress dan saya akan mengenakan­nya untuk cover Bazaar dan membawanya ke level yang lebih tinggi.” Sebelum gaun ini, saya tidak pernah memiliki koleksi couture. Karl (Lagerfeld) memberi saya beberapa produk Chanel, namun saya tidak pernah punya gaun adibusana. John memberikan­nya kepada saya. Saya tidak ingat jelas bagaimana gaun ini jatuh ke tangan saya. Saya tidak tahu di mana harus menaruh gaun ini, jadi saya menempatka­nnya pada patung manekin di kamar saya. Tetapi itu membuat saya sangat senang karena tiap pagi ketika saya bangun, hal pertama yang terlihat adalah gaun kuning terang bederang yang membahagia­kan ini. Saya memilikiny­a selama bertahun-tahun dan mulai terlihat rapuh untuk dikeluarka­n. Saya berpikir, “Saya akan membungkus­nya,” kemudian berpikir, “Apa yang akan saya lakukan dengan gaun ini?” Jadi saya memberikan­nya kepada Metropolit­an

Linda Evangelist­a, difoto oleh Patrick Demarcheli­er, New York, November 1994

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia