Harper's Bazaar (Indonesia)

TEKS DAN FOTO OLEH KARL LAGERFELD

-

saya sangat menyukai karakter gurita buatan takashi murakami, taco 7, karena sangat lucu. walaupun saya belum pernah bertemu dengan takashi, saya rasa dia adalah seniman hebat. dan jika dia persis seperti apa yang diekspresi­kannya lewat senirupa, saya yakin kami akan cocok satu sama lain. tapi apakah saya seperti gurita ciptaannya yang memakan kakinya sendiri supaya dapat bertahan hidup? dalam cara tertentu, saya kira begitu. saya dapat bertahan di dunia ini dengan baik, tapi kebanyakan karena saya beruntung. saya memiliki kontrak seumur hidup dengan dua perusahaan besar, fendi dan chanel, dan keduanya memberi saya kebebasan yang—jujur saja—tidak dimiliki oleh seorang lain pun di dunia fashion. Jadi saya tidak punya perasaan bahwa saya harus survive; saya tidak merasa bahwa hidup ini adalah sebuah perjuangan. lagipula siapa yang ingin mendengar tentang penderitaa­n orang lain? Jika seorang desainer menderita atau tidak itu bukan urusan siapa pun. kami membuat fashion—sesuatu yang seharusnya membuat orang bahagia. kami tidak menjual problem atau drama kehidupan pribadi kami. saya sering ditanya bagaimana caranya bisa mengerjaka­n semuanya? Bagaimana saya bisa mengelola banyak hal dalam waktu bersamaan, seperti seekor gurita? tapi itu sebenarnya normal buat saya. sebenarnya, saya rasa mungkin orang lain yang punya problem itu. desainer sekarang ini, mereka menjadi ‘besar’ dalam waktu singkat, dan kepala mereka pun jadi ikut ‘besar’. tiba-tiba, mereka merasa diri mereka lebih penting daripada brand-nya, dan ini sama sekali tidak benar. saya selalu sadar bahwa saya adalah saya, dan fendi adalah fendi, chanel adalah chanel. Jadi saya benar-benar menentang tren The Octopus Eats Its Own Leg. di mana desainer menaruh nama mereka di samping labelnya. tahu, kan, “ini dan ini untuk itu dan itu.” saya tidak perlu menaruh nama saya di samping fendi atau chanel. kalau koleksinya bagus, orang akan tahu siapa yang membuatnya. tapi kalau tidak terlalu bagus? mungkin lebih baik mereka tidak tahu. orang perlu memikirkan hal-hal seperti ini. tentu saja, saya tidak punya kaki seperti gurita, tapi kalaupun punya maka kaki-kaki itu adalah tim saya. saya sangat baik kepada orang-orang yang bekerja dengan saya, yang mana—terlebih di dunia fashion—tidak sering terjadi. tapi saya tidak bisa melakukan semua itu sendiri, dan saya membutuhka­n sesuatu dari setiap orang. Hal yang bisa saya lakukan adalah membuat sketsa dan punya beberapa ide, tapi selebihnya, saya butuh bantuan. syukurlah, saya beruntung memiliki yang terbaik—tidak ada yang benar-benar pergi, dan dua atau tiga orang yang pernah mencobanya semua kembali lagi. kebanyakan mereka tidak pernah bekerja dengan orang lain. mereka mulai bekerja dengan saya ketika berusia 18, dan sekarang mereka sudah 50 tahun. Jadi, tim saya adalah sesuatu yang sangat berharga, seperti keluarga. Jujur saja, saya menggaji orang dengan sangat layak dan benci pada orang-orang yang tidak seperti itu. saya ingin semua yang bekerja dengan saya memiliki kehidupan yang indah dan baik, dan—maaf saja—hidup yang indah itu tidak murah! memang ada sebuah lagu yang mengatakan, “The best things in life are free.” tapi sama sekali tidak. di chanel ada seorang perempuan yang bekerja dengan saya selama 30 tahun, tugasnya menghubung­kan atelier dengan orang-orang yang membuat bordiran. dia sangat membantu, dan saya punya orang seperti itu di setiap

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia