IMAJI SANG PENGGODA
suatu pagi, aktris keira knightley terlihat berjalan di dalam apartemen bergaya haussmannian khas kota Paris. keira masih mengenakan gaun yang ia kenakan ketika malamnya berpesta di ruangan tersebut. ia berjalan sambil mengingat potongan-potongan peristiwa di kala itu. keira tertawa, membayangkan tiap momen yang dilakukan. ia bernyanyi, ia berdansa, dan ia juga berkenalan dengan seorang pria. ya, keira memang baru terbangun dari tidur dan sedang mengelilingi tiap sudut ruang untuk mengambil barang-barang miliknya yang tersebar, yakni sepatu, scarf, purse kecil, dan tweed jacket. sosok keira terlihat rebel walaupun dibalut busana panjang. auranya begitu kuat walaupun figurnya tampak lembut dan feminin. ia berhasil menggambarkan karakter wanita petualang yang penuh tuntutan namun juga sophisticated. itulah ilustrasi yang terekam di dalam kampanye video wewangian terbaru dari chanel, yaitu coco Mademoiselle. Tajuk parfum tersebut tidaklah baru lagi. Tahun 2001, coco Mademoiselle sudah pernah dirilis lewat pencampuran aroma citrus dan nilam (patchouli). akan tetapi olivier Polge selaku perfumer dan kreator house of chanel sengaja meracik ramuan berbeda. “saya ingin meninggalkan total seluruh formula orisinilnya, kemudian memberi dimensi baru pada wewangian ini,” ujar olivier. “saya mau meningkatkan proporsi pembagian nilam di dalamnya, supaya tidak mengubah kesegaran dari keharuman di top notes,” tambahnya lagi. anda akan mencium perpaduan aroma jeruk sisilia dan bergamot calabria, diikuti aksentuasi buah yang memperjelas wangi coco Mademoiselle. Tapi, di menit berikutnya nilam asal indonesia mengambil posisi kuat bersama aroma mawar dan melati pada bagian heart notes. di embusan terakhir, olivier mengombinasikan daun nilam dengan komposisi ambery seperti biji tonka dan vanila Madagaskar. alhasil, persona sembrono sekaligus kuat yang ingin diinterpretasikan oleh parfum ini terasa begitu istimewa. Persona, coco Mademoiselle.