Harper's Bazaar (Indonesia)

MENGENAL LEBIH DEKAT SALAH SATU PUTRI KERAJAAN DI NUSANTARA INI, YANG GIGIH MENERUSKAN DAN MEMELIHARA TRADISI KERAJAANNY­A, TANPA MENYANGKAL KEMAJUAN ZAMAN BAHKAN MENGAMBIL BAGIAN DI DALAMNYA. OLEH FEBE R. SIAHAAN

-

etika seluruh perempuan di dunia ini sedang memperjuan­gkan dengan lantang hak-hak kaumnya, di sini ada seorang yang dengan setia menjalanka­n tradisi dan menjaganya agar tidak hilang di tengah arus kecepatan teknologi. Dan ia adalah seorang putri raja yang sesungguhn­ya, yang kita sering lupa bahwa kedudukan ini masih ada di tengah struktur masyarakat Indonesia. Namanya sekarang adalah Gusti Kanjeng ratu (GKR) Mangkubumi, putri pertama dari raja atau sultan Yogyakarta yang bergelar resmi Ngarso Dalem sampeyan Dalem Ingkang sinuwun sri sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh, suryaning Mataram, senopati Ing Ngalogo, Langgengin­g Bawono Langgeng, Langgengin­g Tata panotogomo (disingkat sri sultan Hamengku Buwono X). sang putri sendiri sebelumnya pernah GKR MANGKUBUMI: Tentunya tugas dan tanggung jawab saya menjadi lebih besar dibanding adik-adik saya. saya bertanggun­g jawab atas, antara lain, upacara-upacara yang sifatnya disokong oleh wanita, seperti persiapan makanan, labuhan, dan Isra Miraj. Kami juga membawahi pawon atau dapur-dapur. saya menjabat sebagai Lurah putri mewakili ibu saya, yaitu mengatur dan menjaga semua yang berkaitan dengan keputren. HB: apakah semua tugas-tugas itu masih dilakukan sampai sekarang, dan adakah tugas tambahan lain? GKR MANGKUBUMI: Tentu masih. Organisasi di dalam keraton mirip dengan struktur pemerintah­an, ada presiden, para menteri, dan lain-lain. Di keraton yang duduk sebagai penghageng (menteri) adalah anak-anak sultan. Kami telah mengalami restruktur­isasi kurang

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia