Editor’s LETTER
Saya baru saja kembali dari Tokyo untuk menghadiri pembukaan Dior, The Art of Color di Tokyo, sebuah pameran karyakarya tiga creative director Dior Beauty dari masa ke masa yaitu Serge Lutens, Tyen, dan yang sekarang ini, Peter Philips. Buat saya dunia beauty seperti sebuah taman bermain yang tidak pernah ingin berhenti untuk dijelajahi. Bulan Mei ini Harper's Bazaar Indonesia seperti juga Harper's Bazaar lainnya menjelajahi dunia itu. Kami tertarik untuk menelusuri perkembangan menarik yang terjadi dalam beauty. Perkembangan teknologi digital nyatanya sudah membuat dunia ini semakin menggoda. Coba saja cek sebuah aplikasi yang bisa memberikan saran untuk mendapatkan produk yang sesuai melalui foto selfie yang diunggah (halaman 78). Lalu pernahkah dulu Anda membayangkan untuk bisa mendapatkan tutorial ala karpet merah dalam sekejap melalui sebuah aplikasi. Kemajuan teknologi ini pun dimanfaatkan oleh para makeup artist selebriti dan influencers untuk menciptakan produk makeup independen (halaman 80). Thanks to the technology, sekarang dunia beauty ada di dalam genggaman dan Anda bisa mengeksplorasinya dengan lebih luas. Perkembangan dan keleluasaan juga terjadi pada konsep power dressing sebagai bagian dari work wear (halaman 46). Dengan bergesernya definisi power dressing, kita bisa memilih power item yang lebih banyak. Selain jacket dan stiletto, Anda bisa mengenakan coat ringan. Sebagai aksesorinya ada scarf, bros atau kitten heel shoes yang sedang mewarnai panggung musim ini. Kalau ingin lebih maskulin, sepatu oxford bisa menjadi pilihan. Untuk edisi yang didedikasikan untuk wanita karier ini, kami juga mengundang seorang entrepreneur muda yang bergerak di bisnis Venture Capital dan agri-food. Stephanie Yoe bukan saja bersinar dalam karier tetapi juga memiliki personal style yang kuat. Semoga menginspirasi.