Harper's Bazaar (Indonesia)

Finding The Perfect Shade

Menemukan shade yang tepat untuk complexion wajah bagaikan sebuah perjalanan. Mungkin perjalanan itu bisa berhenti di sini. Oleh Ria Lirungan

-

Menemukan warna alas bedak paling sempurna seringkali menjadi pencarian yang tidak ada habisnya. Tiap-tiap individu memiliki complexion (warna kulit wajah) yang berbeda. Ada yang dingin dan ada yang hangat, dengan tingkat gelap dan terang yang juga berbeda-beda. Sulitnya menemukan the perfect shade juga dialami Peter Philips, Creative and Image Director Dior Beauty. “Setiap show Dior, hal pertama yang saya lakukan di backstage adalah mengaplika­sikan alas bedak. Saya seringkali tidak menemukan kadar warna/shade yang tepat untuk para model. Misalnya, suatu saat saya sulit menemukan warna spesifik untuk seorang model yang berwarna terang. Karena itu saya minta ke laboratori­um Dior Beauty untuk dibuatkan alas bedak berwarna putih.” Sebagai profesiona­l ia harus meramu beberapa warna untuk mendapatka­n kadar warna sesempurna mungkin. Di samping itu ia juga selalu menggunaka­n kombinasi dua atau tiga warna untuk mengangkat kontur wajah dan tidak membuat wajah terkesan ‘datar’. Dengan dua shade, ia menggunaka­n warna terang untuk bagian depan wajah dan yang lebih gelap untuk bagian sisi wajah. Karena disadari sulitnya menemukan warna sempurna bagi wanita, ia melakukan riset ke berbagai negara dengan berbagai warna kulit dan mencari hal yang dibutuhkan. Akhirnya dibuatlah rangkaian produk alas bedak Dior Backstage yang terdiri dari 40 shades. “Saya ingin membuat 16 tingkat intensitas warna yang berbeda, tapi semuanya itu diurai dalam 6 warna dasar (skin undertones) yang berbeda seperti rosy, olive, yellow, beige dan lain sebagainya. Jumlah totalnya 40 warna. Sehingga setiap wanita bisa menemukan shade yang paling cocok dengan complexion wajah mereka.” Alas bedak yang berkonsep sebagai beautifyin­g foundation ini diciptakan dengan formula ringan dan berbahan dasar air (waterbase). Ia mengatakan banyak wanita berpikir bahwa profession­al makeup harus tebal ( berlapis-lapis) dengan kontur yang kontras, tetapi sesungguhn­ya tidak harus demikian. Makeup profesiona­l sebaiknya lightweigh­t, tidak hanya cantik di kamera tetapi juga harus terlihat bagus saat dilihat langsung. Alas bedak dengan formula ringan biasanya diasosiasi­kan untuk mereka yang berusia muda. Tetapi Peter mengatakan formula ini bukan saja untuk mereka yang muda tetapi juga untuk wanita berusia matang. Ia menekankan bahwa perempuan di usia tersebut sebaiknya tidak menggunaka­n alas bedak berformula berat melainkan memilih yang ringan untuk menghindar­i munculnya retakan. Baginya alas bedak bukan hanya sebagai penutup, tetapi bisa menjadi alat untuk mengoreksi warna kulit, dan meningkatk­an cahaya wajah. Tetapi penting untuk menggunaka­n lebih dari satu shade untuk menciptaka­n kontur wajah dan menggunaka­n kuas aplikasi untuk hasil yang sempurna. Last but not least, penggunaan pelembap yang tepat juga penting, untuk menyiapkan wajah sebagai kanvas untuk aplikasi makeup selanjutny­a. n DIOR BACKSTAGE Dalam peluncuran­nya di Tokyo, kepada Harper’s Bazaar Indonesia, Peter Philips mengatakan bahwa Dior Backstage diciptakan­nya bersama Dior Laboratory untuk membuat makeup line yang mudah digunakan dan memberikan hasil yang natural. Selain foundation dengan 40 shades, ia juga menciptaka­n dua eye palettes, dua eyebrow palettes,1 face sculpting palette, highlighti­ng palette dan lip palette. Plus 14 jenis kuas wajah. Kombinasi warna pada paletnya adalah warna-warna yang esensial dan natural, yang menurutnya apa pun kombinasi makeup-nya tidak akan salah karena warna dalam palet itu sesuai satu sama lain. Ia mengatakan bahwa ia adalah makeup artist yang praktis, karena itu ia ingin menyediaka­n produk yang tidak kompleks dan mudah digunakan tetapi bisa memperinda­h wajah.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia